Rumah Neneng Roboh Karena Banjir

Kamis, 20 Desember 2018 - 20:22:36


Rumah Warga yang Ambruk Karena Banjir
Rumah Warga yang Ambruk Karena Banjir /

Radarjambi.co.id - SENGETI - Neneng Hasanah, warga RT 03 Desa Pudak Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muarojambi hanya bisa tertunduk lesu dan sedih.

Rumah yang didiaminya bersama anaknya ambruk akibat diterjang banjir. Bagian sebelah kanan bangunan rumahnya dari pintu hingga ke dapur ambruk dan tak lagi beratap.

“Kejadiannyo sekitar jam 08.00 tadi. Awalnyo terus lamo-lamo rubuh keno banjir,” cerita Neneng kepada wartawan.

Dia dan anaknya terpaksa hanya memanfaatkan dapurnya sebagai tempat beraktivitas sekarang. Pasalnya, bagian depan sudah tak bisa lahi digunakan. Lantai yang tersisa pun sudah mulai retak dan nyaris ambruk apabila diinjak.

Janda beranak satu ini berharap ada bantuan dan uluran tangan baik dari pemerintah daerah dan maupun dari desa agar beban yang dirasanya bisa berkurang

“Yo berharap pemerintah cepat tanggap dan bisa membantu kami. Karena inilah tempat tinggal kami satu-satunya. Nak pindah kami mau pindah kemana,” keluhnya.

Penjabat Kepala Desa Pudak Suwandi bersama Camat Kumpeh Ulu Asrizal dan Kapolsek Kumpeh Ulu AKP Deny EP langsung turun ke lokasi.

Mereka meninjau lokasi dan berusaha semaksimal mungkin meminimalisir dampak banjir dan memberi semangat kepada keluarga korban banjir.

Kades bilang pihaknya sudah melaporkan hal tersebut kepada Pemkab Muarojambi melalui instansi terkait agar segera dicarikan solusi.

“Seperti yang kita lihat bangunan bagian kanan rumah warga kita longsor akibat banjir. Ini sudah kita laporkan ke Pemkab agar segera bisa ditindaklanjuti,” sebut Pj Kades Pudak Suwandi.

Pantauan media ini di lapangan, tampak beberapa warga dan aparat kepolisian serta pemdes membantu mengevakuasi bongkahan material ambruknya rumah Neneng tersebut.

Atap genteng bangunan tersebut diturunkan karena dikuatirkan akan menimpa penguninya.

Beruntung dalam kejadian tersebut yidak ada korban jiwa, namun kerugian materil akibat kejadian tersebut belum bisa ditaksir.

 

 

Reporter : Ansori