Radarjambi.co.id - KOTA JAMBI – Sebanyak 28 ruang Kelas Baru (RKB) dibangun di madrasah-madrasah yang menjadi naungan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jambi, pada tahun lalu.
Pembangunan ini diperoleh dari seleksi ketat oleh Kementerian Agama, terhadap Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah ataupun Aliyah Negeri yang mengirimkan proposal online ke pusat.
Abdurrahman, Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag menyampaikan sistem pengajuan RKB dan rehabilitasi ruang kelas memang tidak melalui proposal tertulis lagi.
Karena setiap madrasah langsung mengisi permohonan online yang telah disiapkan pihaknya, yakni Sistem Informasi Madrasah Sarana dan Prasaran (SIM Sarpras).
"Nanti yang dapat adalah sekolah yang benar-benar layak. Ketentuannya disesuaikan dengan jumlah siswa dan daya tampung sekolah itu sendiri. Serta perencanaan dari madrasah tersebut," katanya.
Dari pembangunan ruang kelas pada 2018, Abdurrahman mengatakan untuk madrasah negeri terdapat pada pembangunan RKB di MTS dan MA sebanyak 11 RKB untuk kedua jenjang ini.
"Sedangkan MI hanya ada enam RKB yang dibangun pada 2018. Kemudian 27 ruang kelas yang direhabilitasi untuk ketiga jenjang madrasah negeri ini.
Selain infrastruktur, Abdurrahman juga menyebut pihaknya juga sudah mengadakan peralatan laboratorium komputer pada MTs dan MA sebanyak 30 set. Selebihnya, pihaknya juga sudah mengadakan sembilan paket meja dan kursi madrasah.
"Disampingnya itu juga kita bangun laboratorium komputer baru sebanyak empat ruangan untuk MA dan MTs," katanya.
Abdurrahman mengharap, nantinya Madrasah Negeri dapat menjaga bantuan yang telah diberikan Kemenag.
Sementara untuk madrasah swasta, menurutnya tidak bisa diberikan bantuan dengan jumlah yang sama dengan negeri. Karena untuk negeri saja yang menjadi tanggungan Kemenag, tidak semua mendapatkan bantuan.
"Harusnya untuk madrasah swasta menjadi tanggung jawab masyarakat. Juga bisa dibantu oleh APBD Provinsi maupun Kabupaten. Karena menjadi milik masyarakat walaupun juga dikelola oleh yayasan," paparnya.
Untuk swasta, tahun 2018 lalu pihaknya hanya membangun delapan ruang kelas baru. Sementara untuk rehabilitasi hanya cukup untuk memperbaiki delapan kelas saja.
"Selebihnya kita bantu meubelair sebanyak satu paket dan Alat Peraga Edukatif (APE) juga kita beri sebanyak empat paket," jelasnya.
Pada tahun 2019 ini, Abdurrahman juga berharap agar lebih banyak madrasah negeri ataupun swasta yang dapat bantuan Kemenag.
"Untuk alokasi dananya kita belum tahu berapa tahun ini. Kemudian juga untuk jumlah bantuan 2018 lalu kita tidak bisa rincian, karena belum melihat RKKLnya," ujarnya.
Sementara untuk teknis pelaksanaan rehabilitas ruang kelas, Abdurrahman mengatakan memang ditransfer pusat langsung ke rekening madrasah.
"Karena dia Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), jika sudah disetujui pusat akan dikirimkan langsung. Berbeda dengan Ruang Kelas Baru yang masih belum langsung," ujarnya.
Untuk jumlah madrasah negeri sendiri, Abdurrahman menyebut ada 133 sekolah dalam tingkatan Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, madrasah Aliyah. Sementara untuk lembaga swasta sederajat sebanyak 994 sekolah. Sehingga secara total, ada 1.127 sekolah yang berada di bawah naungan kanwil Kemenag.
Reporter : E. Haryanto
Editor : Ansori
KPU Gelar Debat Publik Kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati Merangin