Sepanjang 2018 Dua Warga Meninggal Karena DBD

Senin, 21 Januari 2019 - 21:40:39


Ilustrasi
Ilustrasi /

Radarjambi.co.id - KOTA JAMBI - Sepanjang tahun 2018 lalu Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jambi mencatat ratusan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menyerang warga.

Kabid P2P Dinkes Provinsi Jambi, Dr Eva Susanti menyatakan wabah demam berdarah sering kali menyerang, apalagi di musim hujan yang hingga Januari 2019 masih melanda Provinsi Jambi, untuk itu pihaknya menghimbau masyarakat agar dapat waspada.

"Ada data terbaru sebanyak 802 kasus DBD yang kami temukan sepanjang tahun 2018 ini berdasarkan laporan dinas kesehatan kabupaten/kota yang masuk," katanya kemarin.

Eva melanjutkan, dari ratusan warga yang terserang di Provinsi Jambi 2 orang diantaranya meninggal dunia dan yang paling rentan terserang DBD itu yakni anak anak.

"Ya, ada 2 orang diantaranya meninggal dunia," terangnya.

Jumlah kasus DBD jika dirincikan dari Januari tercatat sebanyak 95 kasus, Februari 51 kasus, Maret 45 kasus, April 51 kasus, Mei 49 kasus, Juni 38 kasus, Juli 34 kasus, Agustus 86 kasus, September 82 kasus, Oktober 74 kasus dengan 1 kasus meninggal, November 102 kasus dan Desember 95 kasus serta 1 orang meninggal.

Sementara, untuk data per Januari ini, Eva menyebut kasus DBD terbanyak ada di Kota Jambi dengan jumlah 62 orang dari total 95 orang penderita.

"Disusul Batanghari 18 orang, Muaro Jambi ada 6 orang, Tanjung Jabung Barat dan bungo ada 2 orang. Sedangkan Tanjung Jabung Timur, Sarolangun, Merangin, Kerinci dan Sungai Penuh itu hanya 1 orang saja," jelasnya.

Banyaknya gejala DBD itu, kata Eva, disebabkan masih rendahnya kesadaran masyarakat akan kebersihan rumah dan lingkungan sekitar mereka dari jentik-jentik nyamuk.

"Faktor musim penghujan seperti ini lah dampak utama perkembangbiakan nyamuk dilingkungan yang kotor juga meningkat," katanya.

Kalau dibandingkan dari data tahun 2016 lalu, Eva mengatakan, adanya penurunan karena pada saat itu terdapat ribuan kasus DBD di Provinsi Jambi. Oleh karenanya, mereka meminta masyarakat harus benar-benar waspada terhadap ancaman DBD, diantaranya yang harus dilakukan adalah menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya.

Selain itu juga menurut Eva, yang paling efektif dalam pencegahan demam berdarah yaitu dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M yaitu menguras, menutup, mengubur dan mendaur ulang barang bekas.

"Sangat diperlukan adanya gerakan dari masyarakat itu sendiri untuk menerapkan pola hidup bersih, juga melakukan PSN di lingkungannya masing-masing. Dimana ada air tergenang itu dibersihkan, harus rutin dilaksanakan minimal satu kali seminggu," pungkasnya.

 

 

Reporter : E. Haryanto

Editor     : Ansori