Radarjambi.co.id - KOTA JAMBI - Terkait PAD angkutan kota, Pemkot Jambi menargetkan Rp 150 juta. Target ini sama seperti tahun sebelumnya. Hanya saja untuk 2018, realiasai PAD dari angkot hanya sebesar Rp 100 juta atau 67 persen.
Disampaikan Saleh Ridho, Kepala Dinas Perhubungan Kota Jambi, jumlah angkot yang saat ini tidak terlalu banyak. Ini yang membuat target tidak tercapai. Padahal menurutnya berbagai upaya dan perhatian kepada sopir angkot sudah dilakukan.
Saat ini berdasarkan data, jumlah angkot di Kota Jambi haya tinggal 370 unit lagi. Ini terdiri dari lima trayek dengan jurusan berbeda-beda.
“Kalau jumlah angkot 370 unit itu, yang jalan paling hanya setengahnya per hari. Jadinya memang PAD nya kecil,” bebernya.
Dikatakan Saleh bahwa disesuaikan dengan Perda nomor 03 tahun 2012, tarif angkot untuk satu jurusan sebesar Rp 4000/orang untuk kategori umum. Dan Rp 2000/orang untuk pelajar.
“Hingga saat ini tarif angkot belum ada perubahan. Karena target PAD tidak tercapai maka, target PAD tahun ini sama seperti sebelumnya yakni Rp 150 juta,” ujarnya.
Menurutnya dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan penertiban perizinan. Hal ini dilakukan karena pihaknya sedang mencari mitra perusahaan untuk membangun 30 halte bus. Nantinya, halte tersebut akan dibangun di beberapa titik di kawasan Kota Jambi.
Di antaranya di jalan protokol dan yang juga terkoneksi nantinya dengan jalur mobil dari luar kota dan jalur Trans Siginjai.
“Sehingga nantinya keberadaan halte dan bus ini benar benar bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.
Dirinya berharap agar transportasi ini tidak hanya mengandalkan dana APBD saja, melainkan ada mitra yang mau bekerjasama. Baik dari pihak swasta, bantuan APBN, maupun dari pengusaha angkot sendiri.
Menurutnya selain dari pemerintah, pihaknya juga akan meminta bantuan kepada pihak swasta baik dari dana CSR maupun bantuan lainnya.
Karena jika hanya dibangun dengan dana Pemerintah saja maka transportasi bus ini akan lambat pergerakannya.
“Misalnya nanti ada perusahaan yang mau beli bus, nanti nama perusahaannya kita buat merk di bus atau di halte. Atau jika ada pemilik angkot yang ingin membeli bus maka akan kita Fasilitasi untuk pengadaannya terlebih dahulu,” katanya.
Saleh memastikan meskipun nantinya akan ada pengadaan bus kota, namun angkot tidak akan mati suri. Sebab, Pemkot juga sudah membuat trayek baru untuk dilalui oleh angkot.
“Nantinya angkot itu lebih banyak trayeknya ke jalan lingkungan menuju jalan utama atau jalan protokol. Sehingga angkot tetap hidup dan supir bisa tetap mencari nafkah di sini,” pungkasnya.
Reporter : Hilman
Editor : Ansori
Komisi III Tanggapi Laporan Warga Terjadi Longsor, Pagar Rumah Yunis Ambruk
Masyarakat Diminta Tertib Administrasi Kependudukan, Kota Jambi Dapat Jatah 4.000 Blangko e-KTP
XL Axiata Pastikan Konektivitas Lancar untuk Sukseskan Pilkada 2024 di Seluruh Indonesia