radarjambi.co.id-TANJABARAT-M. Risky Aprianto (4), anak kedua dari pasangan Ratna Sari dan Yanto ini divonis menderita gizi buruk oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KH Daud Arif, Kuala Tungkal.
Tidak hanya gizi buruk, hasil dianoksa Marasmik Kwasiorkot menunjukan jika M. Risky juga menderita kelainan Anemia, Epilepsi, cp spastik, Hypoglikomia.
Ratna Sari , Ibu kandung pasien mengatakan jika kondisi perkembangan anak keduanya tersebut memang kurang normal sejak lahirnya. M Risky dilahirkan saat usia kandungan masih delapan bulan.
"Selama ini, Risky diberi susu formula sebagai asupannya,"terang perempuan bertubuh mungil ini kepada wartawan, Selasa (5/3).
Didampingi kepala ruangan Rini Aprianti, Ratna mengaku jika anaknya menderita gizi buruk. dirinya juga menyebutkan, sudah sering berobat ke puskesmas di tempatnya berdomisili di Kecamatan Senyerang.
"Ya seperti itulah. Ada pemberian vitamin. Kalau bantuan susu belum ada, Pihak puskesmas bilang baru akan diberi hari Rabu besok. Disarankan juga oleh pihak Puskesmas, kalau memang tidak mampu dirujuk saja ke RSUD Tungkal," bebernya menjelaskan rekomendasi pihak puskesmas.
Kepada wartawan, Ratna juga menceritakan jika sebelumnya anaknya sudah dikunjungi oleh camat dan kades. Dan akhirnya diberikanlah SKTM untuk berobat ke rumah sakit.
Sementara itu, Rini Aprianti kepala ruangan zal anak RSUD KH Daud Arif menyebutkan jika pasiennya ini pernah mendapat bantuan susu formula, saat orang tua pasien masih berdomisili di Pematang Lumut, Kecamatan Betara.
"Bantuan itu kan dari Dinas Kesehatan melalui puskesmasnya. Dan saya juga pernah bertanya ke dokter ahli gizi di puskesmas tersebut," sebut Rini.
Dijelaskan Rini, untuk ukuran normal berat tubuh balita dengan usia empat tahun adalah sekitar 12 sampai 15 kilogram, sementara M Rizky hanya 5 kilogram lebih.
Dia juga menambahkan, jika pihak rumah sakit memberikan perawatan dan penanganan khusus pada pasien gizi buruk ini . Dan untuk memaksimalkan pengobatan, pihaknya akan merujuk pasien ke rumah sakit umum daerah Raden Mattaher, Jambi.
"Sekarang ini, kita normalkan dan naik dulu HB pasien. Setelah ada peningkatan, baru akan kita rujuk ke Jambi. Hingga hari ini pasien M Risky sudah tiga hari dirawat di ruang zall anak kelas IIIB RSUD KH Daud Arif," pungkasnya.
Reporter " Kenata
Editor : Ansory S
Dinsos Sarolangun sudah Salurkan 17 Ton Beras untuk 2.464 KK Terkena Banjir
Tanjabbar Kekurangan Tong Sampah Yang Layak DLH Produksi 48 Ton Sampah Perhari
KPU Gelar Debat Publik Kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati Merangin