Radarjambi.co.id - SAROLANGUN – Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) Sinar Mas Agribusiness and Food yang telah berjalan sejak tahun 2016 memasuki babak baru dalam penguatan progam bagi masyarakat.
Setelah berhasil menekan titik panas (hotspot) dan titik api (firespot), kini tahap kedua program DMPA yang berfokus pada program pemberdayaan masyarakat secara partisipatif untuk mencapai ketahanan pangan dengan cara yang lebih ramah lingkungan dan meninggalkan pola bertani dengan membakar, diluncurkan.
Di tahap awal, program sekolah lapangan PET akan dilaksanakan di dua desa di Kecamatan Air Hitam, yaitu Desa Pematang Kabau dan Desa Jernih. Sekolah lapangan akan diawali dengan pelaksanaan pembuatan demo plot dengan mengintegrasikan budidaya padi sawah dan ternak.
Masyarakat dapat belajar dan praktek langsung pola bertani yang lestari, yang kemudian diharapkan dapat mereplikasikan di lahan masing-masing dengan bimbingan teknis dari ahli pertanian yang disiapkan oleh perusahaan.
Program serupa telah berhasil dilaksanakan di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat yang difasilitasi oleh perusahaan.
Sampai dengan Desember 2018, setiap keluarga anggota kelompok sekolah lapang PET mampu mendapatkan penghasilan 1 – 1.3 juta rupiah setiap bulan.
Diharapkan hasil yang sama bisa didapatkan oleh warga masyarakat Jambi.
Selain peluncuran kegiatan sekolah lapangan PET, sembilan desa binaan Sinar Mas Agribusiness and Food di Kecamatan Air Hitam dan Pauh mendapatkan masing-masing 100 juta rupiah karena telah berhasil mencegah dan memadamkan kebakaran dengan baik. Pada tahun 2015 sebelum program DMPA dijalankan, terdapat 529 hotspot dan 296 firespot yang terdeteksi di sekitar desa binaan perusahaan, dan di tahun 2018 terdapat 5 hotspot dan 2 firespot. Terjadi penurunan hotspot and firespot secara signifikan dengan rata rata 99,9% per tahun.
"Dengan senang hati kami sampaikan bahwa melalui program DMPA yang telah dilaksanakan sejak tahun 2016 sampai saat ini, masyarakat di Kecamatan Air Hitam dan Kecamatan Pauh telah memiliki kesadaran dan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi dan menangani kebakaran hutan dan lahan. Tentu, ini merupakan sebuah prestasi warga masyarakat sembilan desa yang patut kita apreasiasi,” jelas Susanto Yap, CEO Sinar Mas Agribusiness and Food wilayah Jambi.
Apersiasi perusahaan senilai 100 juta rupiah per desa akan diberikan kepada masyarakat dalam bentuk bantuan fasilitas umum, sarana dan prasarana pemadam kebakaran tim Masyarakat Siaga Api (MSA) maupun program pemberdayaan lembaga MSA.
Program dampingan DMPA yang sudah berjalan selama 3 tahun diharapkan dapat membekali masyarakat desa dengan pengetahuan, keterampilan, kemandirian dan kesiapsiagaan dalam menjaga dan mencegah wilayah desa dari bahaya kebakaran hutan dan lahan.
Susanto menambahkan, memasuki tahap kedua fokus program DMPA bukan hanya pada pencegahan dan pemadaman api.
Namun mengubah pola tani dengan cara membakar, dengan cara baru yang lebih sehat dan produktif dan ramah lingkungan melalui PET.
Namun, program ini hanya dapat berhasil bila semua pihak terkait mau ambil mengambil perannya masing-masing.
''Kami sangat mengharapkan agar warga desa mau belajar dan menerapkannya pada kebun masing-masing,” ujarnya.
Saat ini, program DMPA Sinar Mas Agribsiness and Food telah berjalan di 32 desa di Sumatera dan Kalimantan.
Redaksi
Mediasi KPU dan 5 Caleg Sarolangun Tak Tenemukan Kesepakatan
Aksara Incung dan Budaya Lokal di Mata Pelajaran Mulok, Amri : Kita Masih Terkendala Tenaga Pengajar
Pj Wali Kota Jambi Lepas Logistik Pilkada Di 943 TPS Dalam Kota Jambi