Radarjambi.co.id - KOTA JAMBI - Padi merah dianggap lebih menguntungkan dibandingkan menanam padi biasa. Ini karena selain bisa panen dua kali dalam satu tahun, padi merah juga memiliki harga jual lebih tinggi.
Disampaikan Damiri, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan mendorong agar para petani semakin tertarik untuk menanam padi merah. Sebab, menanam padi merah dinilai jauh lebih menguntungkan dibandingkan padi biasa.
“Selain harganya yang cukup mahal, padi ini bisa panen dua kali dalam satu tahunnya,” bebernya.
Bahkan, Pemkot Jambi juga akan dimaksimalkan pemberian bantuan bibit padi merah kepada para petani.
Sehingga para petani lebih antusias dalam menanam benih padi merah tersebut.
Untuk saat ini akan ada uji coba penanaman padi merah seluas 20 hektar bagi para petani melalui APBD.
“Karena kita berprinsip lebih baik memberikan kail daripada ikan,” ujarnya.
Dikatakan Damiri, tahun ini masih akan dimaksimalkan untuk bantuan bibit padi merah karena selain harganya mahal juga mampu dimaksimalkan panen 2 kali setahun.
“Nanti akan kita uji coba seluas 20 hektare, tapi diluar area boleh,” katanya.
Ditambahkan Amir, Kabid Tanaman Pangan bahwa tahun ini akan ada bantuan bibit dari Pemerintah Provinsi seluas 500 hektar dan pemerintah kota Jambi seluas 200 hektar.
Sementara untuk padi merah ada seluas 20 hektar yang merupakan lahan percontohan.
“Kemarin 2018 kita sediakan 15 hektare, tapi ini ada penambahan karena ada petani yang tidak dapat,” tambahnya.
Amir mengatakan bahwa total luas sawah yang ditanami padi merah tahun 2018 sekitar 50 hektare.
Dengan jumlah produksi rata-rata tahun 2018 mampu mencapai 6,5 ton per hektar.
“Total ada sekitar 300 ton lebih produksinya tahun 2018,” tambahnya.
Sementara harga ditingkat petani Rp 20 ribu per kilogram.
Sementara untuk penyebaran berada di Kecamatan Danau Teluk, Pelayangan, dan Jambi Selatan.
“Total petani yang menanam padi merah itu sekitar 30 kelompok tani,” ucapnya.
Sebelumnya, anggota DPRD Kota Jambi, Sutiono, meminta Pemkot intens memberikan pelatihan dan bantuan kepada kelompok tani. Sebab, melalui bantuan tersebut, bisa membantu para petani.
“Kan sudah ada anggaran untuk kelompok tani, agar ini diberikan dengan tepat sasaran. Kita berharap agar dengan program yang ada saat ini, bisa meningkatkan kualitas pangan pada saat panen nanti,” ucapnya.
Reporter : Hilman
Editor : Ansori
Sebelum ke TPA, Diminta Memilah Sampah Dalam Upaya Pengelolaan Sampah
Perbaikan Jalan Kota Sudah Maksimal PU Klaim 90 Persen Sudah Bagus
Mewakili Pj Wali Kota, Staf Ahli Moncar Tutup Diklat PKA Pemerintah Kota Jambi