Radarjambi.co.id - SAROLANGUN - Sepekan jelang bulan puasa Ramadhan, harga sejumlah bahan kebutuhan pokok merangkak naik. Di kabupaten Sarolangun contohnya, harga komoditas bahan pokok seperti bawang, mengalami kenaikan drastis.
Aniss, salah seorang pedagang di Pasar atas Tradisional Sarolangun mengaku jika harga bawang putih dan bawang merah sudah mengalami kenaikan.
"Bawang jawa Rp 40 ribu per kg, bawang putih dari padang Rp 48 ribu per kg," katanya
Menururnya, kenaikan ini sangat melonjak naik karena sebelumnya dihargai Rp 20 ribu. Kenaikan juga terjadi tidak langsung mendadak, melainkan pasca Pemilu kenaikannya boleh dikatakan berjenjang.
"Kemarin Rp 20 ribu dan Rp 28, tapi sekarang kencang Rp 48 ribu," katanya
Terjadinya kenaikan ini, ia mengaku terlambatnya pasokan dari agen dan perubahan cuaca yang tidak menentu, sehingga mempengaruhi saat panen. Berbeda dengan komoditas cabai yang sampai saat ini harga masih normal. Namun sebelumnya malah terjadi kenaikan.
"Kemarin Rp 30 ribu, hari ini turun Rp 24 eibu cabai merah, cabe ijo atau cabe rawit Rp 20 ribu," katanya
Disamping itu, semakin mahalnya bawang putih juga pedagang selain memasok dari lokal juga memasok bawang putih dari luar negeri seperti bawang impor dari china. Dari pantauan, beberapa pedagang memiliki puluhan karung bawang putih impor.
Dalam kemasan bawang impor tersebut dikemas seperti buah salak ditambah dengan tulisan merek GARLIC NET WT (WHEN PACKED): 500G PRODUCT OF CHINA. Yang sudah di packing berukuran setengah kilo.
Dari data lapangan yang diperoleh ciri-ciri bawang putih impor dikemas seperti buah salak yang berisi 10 rumpun bawang.
Baunya tidak terlalu menyengat dan kulit agak kemerahan. Berbeda dengan bawang putih lokal yang baunya menyengat dan kulitnya berwarna putih bersih.
Salah seorang pedagang mengaku jika bawang impor dihargai Rp 24 ribu per kemasan ukuran setengah kilo. Namun, katanya pembeli lebih memilih bawang lokal dari pada bawang impor. Memasok bawang putih impor ia mengaku jika pasokan bawang lokal habis atau kosong, barulah bawang putih impor menjadi andalan.
"Untuk jaga jaga kalau stok kosong," ucap pedagang itu
Dengan alasan, bawang putih impor bisa bertahan hingga berbulan-bulan dibanding dengan lokal.
Reporter : C. Rangkuti
Editor : Ansori
Al Haris Lantik Lima Camat Serentak Mengisi Kekosongan dan Penyegaran
Walikota Sungai Penuh Salurkan Zakat PNS Untuk Warga Kurang Mampu
Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Satgas PASTI Lakukan Soft Launching Indonesia Anti-Scam Centre