Pasar Beduk Kembali Ramaikan Ramadhan

Kamis, 02 Mei 2019 - 20:12:44


Ilustrasi
Ilustrasi /

Radarjambi.co.id - MUARABULIAN - Memasuki bulan suci Ramadhan, salah satu lokasi paling dicari warga Jambi adalah pasar beduk. Di pasar yang hanya ada setiap bulan Ramadan ini, warga bisa berburu berbagai menu makanan untuk berbuka puasa.

Tak hanya sebagai sarana berbelanja, pasar beduk juga menjadi wisata kuliner menunggu waktu berbuka puasa. 

Hampir setiap daerah kota maupun kabupaten di Jambi terdapat pasar bedug, baik yang dikelola secara swadaya maupun oleh pemerintah daerah.

Pasar bedug menjadi berkah bagi pedagang dan warga dengan menjual berbagai jenis menu makanan untuk berbuka puasa. Begitu juga pedagang di Bumi Serentak Bak Regam, Batanghari, mengadu peruntungan di pasar beduk. 

Hanya saja, pasar bedug tersebut tidak difasilitasi pemerintah daerah.

Seperti tahun lalu, Pemkab tidak menyediakan lapak bagi pedagang penjaja makanan dan kue tersebut. 

Pasar bedug, dikelola swadaya oleh masyarakat di pasar Kramat Tinggi, Maurabulian.

"Pasar beduk hanya diprakarsai melalui swadaya masyarakat baik di area pasar kramat tinggi maupun di luar pasar," kata Suparno, Kabid Perdagangan Disperindagkop, Batanghari, Kamis (2/5). 

Terkait pedagang yang masih nekad menjajalkan dagangannya di sepanjang trotoar jalan sehingga dapat mengganggu lalulintas dan pemandangan kota, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait.

"Pasar dadakan di belakang pasar Kramat Tinggi, telah kami diskusi dengan tokoh masyarakat, perwakilan pedagang di luar pasar," terangnya. 

Tidak hanya itu, untuk tetap menjaga ketertiban para pedagang, persoalan pasar dadakan pun melibatkan dari Komisi II DPRD Batanghari.

"Kita rembuk bersama dengan pihak-pihak terkait agar pasar dadakan yang sering muncul pada Ramadan nanti. Kita berharap, solusi yang dihasilkan menguntungkan semua pihak," katanya. 

Sementara itu, Bahri, salah seorang pedagang di pasar Kramat Tinggi, mengatakan, keberadaan pasar dadakan cukup mempengaruhi omset pedagang lain.

Masalahnya, lapak pedadang dadakan berada diluar, sehingga warga atau konsumen yang hendak belanja enggan masuk. 

"Sedikit banyak tentu berpengaruh dengan omset kami yang berada di dalam. Kami berharap agar pemerintah melalui dinas terkait melakukan pengawasan dan penertiban," harapnya.

 

 

Reporter : Didi

Editor     : Ansori