radarjambi.co.id-JAMBI-Jumlah jemaah haji dari Provinsi Jambi yang meninggal dunia di tanah suci kembali bertambah.
Tercatat ada tiga Jemaah Haji dari Provinsi Jambi meninggal dunia selama berlangsungnya Wukuf di Arafah.
Jemaah Haji yang meninggal dunia tersebut adalah Jemakir Sadi Proyo, dari Kloter 22 usia 89 tahun, asal dari Sungai Gebar, Dusun Delima Kabupaten Tanjung jabung Barat, meninggal dunia pada 10 Agustus pukul 07.46 waktu Arab Saudi karena Circulatory .
Tandur Brahim Boamin, kloter 27 usia 82 tahun asal dari Kampung Singkep, Muara sabak Kabupaten Tanjungjabung Timur, meninggal dunia pada 11 Agustus sekitar pukul 23 waktu arab Saudi karena Injury, poisoning and certain other consequensesof external causes.
Selanjutnya adalah Rahana Syarif Wahid, kloter 22 usia 56 tahun asal Sengkati, Kecamatan Mersam KAbupaten Batanghari, meninggal dunia pada 12 Agustus sekitar pukul 23 waktu arab Saudi karena cardiovascular .
Dikatakan, Kasubag Informasi dan Humas Kanwil Kemenag Provinsi Jambi, Yazid Bafadhal, ketiga jemaah yang meninggal dunia tersebut seluruhnya telah dimakamkan di Sharaya, Arab Saudi.
Selain itu, pihak perwakilan kantor agama masing-masing kabupaten asal jemaah yang meninggal dunia juga telah melakukan takziah ke rumah keluarga jemaah yang meninggal dunia.
“ Yang meninggal ketiga-tiganya ini ketika sudah dalam prosesi wukuf. Kalau yang dua sebelumnya itu meninggalnya ketika persiapan, sebelum wukuf. Kita baru menginformasikan jemaah yang meninggal setelah COD nya (Certificate of Death ) keluar,” ujar Kasubag Informasi dan Humas Kanwil Kemenag Provinsi Jambi, Yazid Bafadhal, Selasa (13/8/2019).
Dengan meninggalnya tiga jemaah haji tersebut, maka sejauh ini total jumlah jemaah dari Provinsi Jambi yang meninggal dunia di tanah suci berjumlah lima orang.
Sebelumnya dua jemaah meninggal dunia sebelum dilaksanakannya Wukuf, yaitu Muslimin Musthofa Sholha bin Musthofa , Kloter 21 dan Jaslinar abdul Latip Binti Abdul Latip , Kloter 27.
“ Kalau jemaah lain yang berada di tanah suci kondisinya Insyaallah baik. Keluhan yang paling banyak disampaikan itu kelelahan,” ungkapnya. Para jemaah haji masih akan menjalanis erangkaian prosesi iabdah haji, sebelum nantinya akan kembali pulang ke tanah air pada 6 September 2019.
Reporter : E Haryanto
Editor : Ansory S
Polres Tebo Gelar Apel Operasi Lilin 2024, Siap Amankan Nataru