radarjambi.co.di-TANJABBARAT-Warga Kecamatan Seberang Kota (Seko), Kabupaten Tanjab Barat mengeluhkan kinerja mulai dari perangkat desa hingga pejabat dan Aparatur sipil negara (ASN) di Kecamatan yang dianggap tidak serius dalam menjalankan amanah.
Bedasarkan data yang dihimpun dilapangan, banyak persoalan yang menjadi keluhan warga, mulai dari bentuk kekecawaan mereka terdadap pejabat dan pegawai kecamatan hingga persoalan di Desa tanah kelahiram mereka, wajar saja masyarakat Seberang Kota merasa terisolir.
Menurut keterangan salah satu Warga RT 03 Desa Muara Seberang Kecamatan Seko saat disambangi wartawan, secara sepontan warga meluapkan kekecewaan karena merasa di anak tirikan jika ada bantuan pemerintah.
"Kami warga Rt 03 ini memang dianggap anak tiri, kami warga disini kan diangap orang kaya semua jadi tidak perlu lagi bantuan dari pemerintah. Yang ada kami terima hanya raskin kalau bantuan seperti bedah rumah, lampu tenaga surya (LTS) semua hanya janji palsu," kesal warga.
Padahal, menurut warga sebelumnya KTP mereka diminta oleh RT dengan alasan untuk mendapatkan LTS, namun setelah lama ditunggu namun tidak ada satupun warga RT 03 yang mendapatkan bantuan.
"Jadi kita bertanya untuk apa KTP kita dikumpulkan, kita takutnya KTP disalagunakan. Sebab hingga kini tidak ada penjelasan kembali baik dari Rt, Desa, hingga Kecamatan. Bahkan pernah saat kita datangi ke Kantor Kecamtan untuk mempertanyakan dan menyampaikan keluhan kita, tapi pejabat dan pegawai tidak ada ditempat, mungkin karena akses dari Tungkal kesini sulit atau ada kegiatan lain kita tidak tau," jelas warga.
Selain itu, warga juga membeberkan bahwa diduga telah terjadi jual beli tanah aset Desa yang di lakukan oleh oknum -oknum tertentu kepada salah satu pengusaha, lokasi tanah milik negara ini tepatnya berada di parit KUD Rt 01 yang kini lokasi tersebut sedang dilakukan pembersihan.
"Kabarnya lokasi tersebut akan dijadikan pabrik. Tidak jelas pabrik apa persisnya untuk lebih jelasnya tanya saja langsung sama Camat atau Kades, terutama Kades yang lebih paham," tambah warga.
Sementara Sekdes Muara Seberang, Taufik, dikonfirmasikan sejumlah keluhan warga tersebut tidak menepik bahkan ia mengakui apa yang telah dikeluhkan warga.
"Ya benar, semua yang dikatakan warga itu benar, namun kami tidak bisa berbuat banyak," ujarnya, tanpa menjelaskan alasan.
Terpisah, Camat Seko, Wahyudi dikonfirmasikan melalui via telpon ditanyai terkait adanya dugaan jual beli tanah di wilayah KUD mengaku tidak pernah dilibatkan dalam urusan Desa.
"Saya tidak tau itu, sebab saya tidak pernah dilibatkan ataupun pihak desa juga tidak pernah kosultasi sama saya," sebutnya singkat. (ken)
Editor : Ansory S
Cakades Petahana Digugurkan Usai Seleksi Tertulis. Dinilai Syarat Kepentingan
Pemkab dan KPU Tanjabbar Sepakati Rp 20 M Untuk Anggaran Pilkada
Safrial Serahkan Penghargaan Camat Teladan di Hari Kesaktian Pancasila