radarjambi.co.id-JAMBI-Sudah bisa dipastikan untuk tahun 2019 ini akan menggelar seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), hal tersebut diakui oleh Kepala BKSDM Kabupaten Tebo Haryadi yang menyebutkan bahwa saat ini Jumlah Formasi CPNS dari Menpan RB secara tertulis sudah turun.
"Sekarang kita masih terus mengkonsultasikan dengan pihak kementerian mengenai teknisnya,"tukas Haryadi kepada wartawan.
Diterangkannya bahwa Pemkab Tebo telah mengajukan usulan sebanyak 263 formasi untuk penerimaan CPNS Tebo Tahun 2019.
"Namun hingga saat saat ini yang di setujui 195 terkait jenis maupun jumlah informasinya nanti kita umumkan,yang jelas tenaga pendidik lebih banyak, untuk memenuhi kebutuhan tenaga pendidik ditebo,"lanjutnya lagi.
Pihak BKPSDM Kabupaten Tebo sebelumnya juga telah menyebutkan bahwa penerimaan yang pertama nantinya dilakukan adalah untuk tenaga PPPK dan berikutnya untuk penerimaan CPNS jalur umum.
Untuk kuota sendiri akan dibagi dimana PPPk sebanyak 70 persen dan CPNS sebanyak 30 persen. Jumlah tersebut menyesuaikan dengan jumlah ASN Tebo yang memasuki masa pensiun dan ASN Tebo yang pindah ke daerah lain.
"Namun dengan turunnya jumlah formasi 195 untuk CPNS,dan untuk PPPK kemenpan menolak.soalnya 195 ini CPNS jalur umum,"bebernya lagi.
Saat ditanya kapan jadwal pelaksanaan test CPNS, Haryadi mengaku belum bisa menjawabnya.
"Staf kita masih dijakarta, besok kalo sudah dapat jadwal pastinya akan kita umumkan,"pungkasnya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupten Tanjab Barat, melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) kembali membuka pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun 2019.
Kepala BPKPSDM Tanjabbar, Encep Jarkasih mengatakan, pada usulan awal Tanjab Barat mengusulkan total 251 formasi CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK)
"Awalnya yang kita usulkan, salah satu syarat penerimaan adalah 70 persen PPPK dan 30 persen CPNS, yang yerdiri dari formasi Tekhnis, Kesehatan, dan tenaga Pendidik," ungkap Encep.
Selanjutnya, dari hasil setelah dilakukan Verifikasi, berdasarkan keputusan KemenPAN-RB nomor 589 tahun 2019 tentang penetapan kebutuhan formasi CPNS di lingkungan pemerintah Kabupaten Tanjabbar ditetapkan jumlahnya 173.
"Sementara dari hasil Rakor pusat PPPK tidak ada tahun ini, atau ditunda tapi saya juga tidak tau kapan lagi karena belum ada informasi lebih lanjut," jelas Kepala BKPSDM Tanjabbar.
Dari total jumlah pengadaan formasi CPNS di Tanjab Barat tahun 2019 ini sebanyak 173, kebutuhan formasi tenaga pendidik terbanyak, dengan rincian formasi tenaga Pendidik sebayak 86, tenaga Kesehatan 51, dan tekhnis 36.
"Catatan penting untuk diingat adalah persyaratannya dan tekhnis pelaksanaan itu akan dirancang dan diatur kenudian dengan peraturan KemenPAN-RB yang sekarang masih pembahasan, kemungkinan tidak jauh berbeda dengan penerimaan CPNS sebelumnya," paparnya.
Selanjutnya Pemkab Kerinci melalui Badan Kepegawaian Daerah dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Kerinci akan membuka 196 formasi CPNS pada tahun 2019 ini.
Formasi tersebut akan lebih banyak alokasinya untuk CPNS guru.
Kepala BKPSDM Kerinci, Sahril Hayadi mengatakan, setelah mengusulkan sebanyak 286 formasi CPNS, pemerintah pusat melalui Menpan RB hanya menyetujui sebanyak 196 formasi untuk Kabupaten Kerinci.
“Formasi yang disetujui Menpan RB tersebut hanya diperuntukan untuk CPNS umum, tidak untuk P3K seperti yang diusulkan oleh Pemkab Kerinci, karena saat ini pemerintag pusat belum bisa mengakomodir penerimaan CPNS untuk P3K,” ungkapnya
Sahril Hayadi menambahlan, kemungkinan penerimaan CPNS untuk P3K akan dilakukan pada tahun 2020 mendatang.
“Pada penerimaan CPNS tahun ini Pemkab Kerinci lebih banyak mengalokasikan formasi tersebut untuk guru, kemudian yang kedua untuk tenaga kesehatan dan ketiga untuk bagian fungsional di OPD lingkup Pemkab Kerinci,” katanya.
Sementara tahapan seleksi seperti tahapan administrasi dan pengumpulan berkas CPNS akan diumumkan dalam waktu dekat di akhir tahun 2019 ini.
“Diperkirakan awal tahun 2020 sekitar bulan Februari akan diumumkan hasil seleksi administrasi,” tukasnya. (yan/ken/son)
Editor : Ansory S
Safrial Minta JaDI Mampu Sebagai Penggerak Kesadaran Polotik
Orang Tua Murid Terpaksa Patungan Bayar Gaji Guru Agama Kristen