radarjambi.co.id-BATANGHARI-Perubahan musim kemarau ke musim hujan mulai terjadi. xDinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Batanghari, mengimbau warga selalu waspada terdampak serangan sejumlah penyakit.
Kadinkes Batanghari, dr. Elfie Yennie, mengatakan, salah satu penyakit yang rentan pada musim hujan adalah Dengan Berdarah Dengue (DBD). Meski demikian, dampak Karhutla masih terasa, misalnya penyakit ISPA dan Diare.
"Awal musim hujan, waspada penyakit-penyakit yang diakibatkan nyamuk. Contoh, penyakit DBD," ujar Elfie dikonfirmasi.
Dikatakanya, saat ini mulai terjadi peningkatan kasus penyakit DBD. Warga diminta selalu waspada dengan terus melakukan pembersihan lingkungan dan memberantas sarang nyamuk.
"Kita temukan penyakit DBD untuk bulan Juli lima kasus, Agustus satu kasus, September satu kasus dan Oktober tujuh kasus," ucapnya.
Berdasarkan data Dinkes Batanghari, kata Elfie, jumlah kasus DBD menyerang masyarakat Kabupaten Batanghari selama 2017 mencapai 67 kasus. Kemudian pada 2018 jumlah DBD meningkat drastis dengan angka 159 kasus. Peningkatan kasus DBD biasanya terjadi saat memasuki musim penghujan.
Pada Oktober 2018 silam, terdapat 11 kasus DBD. Jumlah ini kemudian meningkat pada November dengan angka 41 kasus dan pada Desember terjadi lagi 35 kasus. Sebaran penyakit DBD hampir merata di seluruh Kecamatan.
Dinkes Batanghari juga gencar melaksanakan program juru pemantau jentik (Jumantik) untuk mencegah sebaran penyakit DBD. Program Jumantik diharapkan mampu menekan sebaran penyakit DBD dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk. (hmi)
Editor : Ansory S
Safrial dan Pangdam II Sriwijaya Sepakat Sinergi dan Kerjasama Kunci Sukses Pembangunan
KPU Gelar Debat Publik Kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati Merangin