Puluhan Hektar Kebun Warga Kebanjiran Dampak Pembangunan Sheet file

Rabu, 20 November 2019 - 22:49:16


Wakil Ketua DPRD Tanjabbar, Sjafril Simamora saat meninjau pekerjaan.
Wakil Ketua DPRD Tanjabbar, Sjafril Simamora saat meninjau pekerjaan. /

radarjambi.co.id-TANJABARAT-Dampak dari proyek peningkatan jaringan irigasi rawa dalam pekerjaan pembangunan sheet file dan pintu air oleh PT Bagas Yodya Persada disamping kantor bupati Tanjung Jabung Barat, mengakibatkan puluhan hektar lahan perkebunan warga di tiga RT dikelurahan Sriwijaya, Kecamatan Tungkal Ilir terendam banjir sehingga mengakibatkan buruk bagi tanaman perkebunan.

Diketahui proyek yang menelan dana belasan milyar tersebut, membuat bendungan sementara yang menghambat arus air sungai sehingga naik ke kebun warga akan berdampak buruk bagi lahan perkebunan kelapa di sekitarnya.

Terkait hal itu, wakil ketua DPRD Tanjabbar H. Syafril Simamora saat melihat langsung bendungan sementara yang dibuat pihak kontraktor meminta agar secepatnya dibuka.

"Saya sangat kaget setelah melihat kondisi perkebunan kelapa dan pinang warga ini, yang tenggelam dampak dari bendungan aliran Parit utama," Sjafril Simamora.
Sjafril Simamora menyebut awalnya dirinya tidak menduga kejadian banjir yang melanda kebun masyarakat sampai separah ini.

"Awalnya saya hanya mendapatkan kabar dari orang, karena kita belum melihat kelapangan. Bahwa ada kebun masyarakat mengalami kebanjiran akibat ada pembangunan proyek. Akan tetapi setelah dipanggil masyarakat untuk menyaksikan langsung ini sangat luar biasa," Ujar Ucok, sapaan akrabnya.

Kata dia, Dengan adanya pembangunan pemerintah tersebut, tetapi dampaknya merusak perkebunan masyarakat.

"Kita belum mengetahui dalam hal ini siapa yang salah. Kalau menurut fikiran saya ini kajiannya yang kurang tepat," ungkapnya.

Politisi PAN ini menuturkan, Maka dari itu dengan turun dirinya kelapangan serta bertemu dengan masyarakat. Permasalahan nya bisa dilihat langsung dan permasalahan ini akan ia bawah ke DPRD akan dikaji untuk dipelajari.

"Setelah dipelajari saya akan panggil semua ketua setiap komisi untuk secepat mungkin menyelesaikan masalah ini," tegasnya.

Saat disinggung adanya dugaan pembangunan bendungan yang ada Disamping kantor bupati tersebut sehingga air tidak bisa mengalir, akan kah dewan akan segera mendesak pihak kontraktor untuk membuka bendungan supaya air yang tergenang bisa normal mengalir?

Kata Ucok,dirinya sudah memerintahkan serta mendesak pihak dinas PUPR Tanjabbar, dengan memberikan waktu dalam satu Minggu supaya membuka bendungan tersebut.

"Jangan sampai ini berlarut-larut, jangan sampai banjir nya lebih dalam lagi. Makanya saya katakan akan saya kaji untuk dipelajari, apa dampak sungai dibendung oleh pihak rekanan, apakah mereka telah konsultasi dengan pihak PU, itu yang kita sejauh ini belum tau," sebutnya.

Yang jelas, menurutnya, pihaknya akan memanggil secara resmi pihak rekanan, baik itu PU maupun pihak terkait, baru nanti dipanggil komisi -komisi yang berkaitan permasalahan ini. Disitukan kalau ia pihak PU mungkin itu komisi III, perkebunan komisi II dan dampak hukum nya itu komisi I.

"Setelah itu kita akan lakukan rapat gabungan dalam penyelesaian terhadap dampak yang terjadi dimasyarakat saat," tutup Ucok Mora.

Sementara itu, Parto Pengawas proyek pengerjaan sheet file dan pintu air PT Bagas Yodya Persada mengatakan, pihaknya berjanji bakal segera membuka bendungan sementara tersebut.

"Berhubung pembangunannya akan segera selesai, dalam Minggu Ini bendungan nya segera kita buka. Namun kita mau bersih- bersih dulu masalah sampah- sampah yang ada didalam bendungan ini untuk diangkat keluar," ungkap Parto. (ken)

 

 

Editor  :  Ansory S