radarjambi.co.id-BATANGHARI-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Batanghari mengklaim telah terjadi penurunan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Batanghari di Tahun 2019.
Berdasarkan catatan akhir tahun Dinkes Batanghari, kasus DBD yang ditemukan sebanyak 125 kasus yang tersebar di delapan Kecamatan. Jumlah Ini mengalami menurun dibandingkan Tahun 2018 yang ditemukan sebanyak 159 kasus.
"Ada penurunana sebanyak 34 kasus. Dari sejumlah kasus tersebut, Kecamatan dengan kasus DBD terbanyak adalah Kecamatan Muarabulian dengan 37 kasus," kata Kepala Dinkes Kabupaten Batanghari, dr.Elfie Yennie ketika ditemui beberapa waktu lalu.
Elfie juga menambahkan, untuk langkah dalam mengantisipasi kasus tersebut, pihak Dinkes telah membuka Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) yang mana ini di bentuk di setiap Kecamatan, program Pokjanal ini dalam pembentukannya di hadiri langsung oleh Camat dan Lurah/Kepala Desa setempat.
"Serta dalam mencegah agar tidak terjadinya DBD Dinkes juga membuat program Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (Juru Pemantau Jentik). Yang mana di setiap rumah akan di tunjuk satu perwakilan untuk menjadi Jumantik.
Dan untuk DBD ini sendiri ada 3 tingkatan diantaranya, Demam Dengue, demam berdarah dengue dan yang paling berbahaya yang menyebabkan kematian adalah Demam Dengue Shock Syndrome,"ujarnya.
Elfie juga menjelaskan, dalam mengatasi DBD ini, untuk melakukan fogging bukanlah cara efektif untuk mengatasi DBD secara habis, karena fogging hanya dapat membunuh nyamuk dewasa.
"Jadi masyarakat di himbau untuk melakukan pembersihan lingkungan dengan cara 3 M plus yaitu menutup tempat penampung air, menguras bak mandi atau tempat penampungan air lainnya dan mengubur atau mendaur ulang barang bekas," tutupnya. (hmi)
Editor : Ansory S
Kantor Kelurahan Pematang Kandis Kosong, Hanya Seorang Hadir
Setelah Tugu Keris Siginjai, Kini Pemkot Jambi Wacanakan Car Free Night Di Jalan Soemantri