radarjambi.co.id-TANJABBARAT-- Nasib nahas yang menimpa Abu Bakar (38), warga RT 21, Desa Kempas Jaya, Kecamatan Senyerang, yang berprofesi sebagai Guru Honorer di SD 114/V Senyerang dikabarkan terjatuh dan diduga hilang tenggelam di Sungai Pengabuan pada Rabu (22/1) sekitar pukul 17.30 wib.
Meski belum ada kepastian alasan korban terjatuh atau hilang, ada sebagian pemberitaan media yang menginformasikan seakan-akan membuat korban dan keluarganya terpojok dengan mengedepankan penyakit pribadi korban.
Seperti diungkapkan salah satu keluarga dekat korban, Nurkholissa yang mengaku masih saudara dengan korban dengan tegas membantah kalau korban memiliki riwayat penyakit Epilepsi.
"Disini saya selaku keluarga korban membantah hal itu karna korban memang tidak punya riwayat penyakit seperti itu," tegas Lissa keluarga Korban.
Dia meminta media untuk tidak memojokkan korban. Selalin itu dia juga mendasak narasumber yang memberi pernyataan yang bersifat memojokkan tersebut untuk menarik kembali pernyataanya, karena itu tidak benar atau hoax.
"Memang tidak benar, ibu kami juga bilang tikdak ada penyakit itu. Cuma yang ada korban sering muntah gitu aja. Perlu diketahui kita semua juga kan belum tau pasti apa penyebab korban jatuh, yang jelas beliau tidak ada riwayat penyakit yang disebut ayan itu," jelasnya.
Menurutnya, warga dan media diharapkan mengerti dengan keadaan duka yang dialami keluarga korban saat ini. Dia berharap memohon do'a agar korban bisa cepat ditemukan.
"Berita awal yang muncul kan tidak ada hal seperti memojokkan itu, tapi setelah saya lihat lagi tiba tiba ada pemberitaan yang seperti itu makanya saya klarifikasi itu tidak benar. Sekarang kami harap fokus pada pencarian agar korban segera ditemukan. Kami lagi berduka jangan dipojok kan lagi," sebutnya lagi.
Sebelumnya, pada beberapa pemberitaan media, Kades Kempas Jaya, Aminah menyebutkan korban juga mengidap penyakit epilepsi, yang sering kambuh mendadak.
"Kalau kami bilang itu penyakit ayan, bisa kejang mendadak itu. Soalnya dicari warga ke rumah belum pulang. Cuma sendalnya aja yang ditemukan," beber kades.
Hal senada juga dikatakan Ketua RT 21, Hamsar, kalau korban memiliki riwayat penyakit epilepsi. "Korban ini biasanya kalau penyakitnya kambuh bisa kaku dan tidak sadarkan diri," ungkapnya.
Dijelaskannya, korban diketahui menghilang atau diduga jatuh ke sungai sekitar pukul 17.30 WIB pada hari Rabu (22/1).
Hingga hingga Kamis malam, puluhan warga juga membantu melakukan penyisiran hingga sudah terjun ke sungai untuk melakukan pencarian.
Hingga Kamis (23/1) malam, tim Basarnas terus melakukan pencarian menggunakan Rubber Boat di sekitar lokasi korban tenggelam. Selain tim Basarnas, pihak Kepolisian, TNI, BPBD Tanjabbar dan masyarakat juga melakukan pencarian dengan menggunakan pompong maupun speed boat.
Kepala BPBD Tanjab Barat, Zulfikri dikonfirmasi Kamis (23/1) malam menjelaskan kalau pihaknya akan terus berupaya semaksimal mungkin mrlakukan pencarian korban
"Tim kita juga terus stanbye berupaya bersama tim gabungan dalam pencarian korban, saat ini pencarian masih dilakukan," ujar Kepala BPBD Tanjabbar singkat. (ken)
Editor : Ansory S
Puluhan Pelajar Yang Bolos dan Mabuk Tuak Digaruk Satpol-PP Tebo
Lokasi Hilangnya Abu Bakar Merupakan Tempat Dia Mandi Setiap Harinya
Guru Honorer SD 114/V Senyerang Dikabarkan Tenggelam di Sungai Pengabuan
Tersangka Narkoba Seret Nama Oknum BNN dan Anggota Polres Batanghari
Pj Wali Kota Jambi Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Dan Lepas Tim Gabungan Penertiban APK Pilkada