Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Menurun

Minggu, 26 Januari 2020 - 22:02:42


Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas DPPKBP3A Kabupaten Batanghari, Najmi Ulyati.
Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas DPPKBP3A Kabupaten Batanghari, Najmi Ulyati. /

radarjambi.co.id-BATANGHARI-Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Batanghari, mengklaim terjadi penurunan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Batanghari Tahun 2019.

Berdasarkan temuan DPPKBP3A Kabupaten Batanghari di Tahun 2019, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang ditemukan sebanyak 27 kasus.

Bila dibandingkan Tahun 2018 lalu, yang mana telah ditemukan sebanyak 48 kasus, telah terjadi penurunan 21 kasus.

“Selama dua tahun itu, jumlah kasusnya ada sebanyak 75 kasus. Ada penurunan di Tahun 2019 sebanyak 21 kasus,“ kata Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas DPPKBP3A Kabupaten Batanghari, Najmi Ulyati, ditemui wartawan beberapa waktu lalu.

Pada Tahun 2019, sambung Najmi Ulyati, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang ditemukan di Kabupaten Batanghari terbagi tiga. Pertama, 7 kasus anak pelaku kejahatan, kedua 1 kasus kekerasan perempuan dan yang ketiga 19 kasus kekeran terhadap anak.

“Sedangkan di Tahun 2018 lalu itu, 48 kasus tersebut terdiri dari, 37 kasus kekerasan terhadap anak dan 15 kasus kekerasa terhadap perempuan. Dan untuk kasus yang mendominasi selama dua tahun ini, masih kasus kekerasan terhadap anak,”ujarnya.

Najmi Ulyati sendiri mengakui, pihaknya telah melakukan beberapa upaya supaya tidak terjadi kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Beberapa upaya yang telah dilakukan diantaranya, dengan melakukan soialisasi ke desa-desa termasuk dengan membentuk kader KDRT.

“Disamping Kita turun ke lapangan untuk sosialisasi, Kita ada Kader KDRT yang berfungsi untuk penghapusan kekerasan dalam rumah tangga. Dan hasilnya mulai terbukti untuk kasus kekerasan telah menurun yang tadinya ada 48 kasus, kini menurun menjadi 27 kasus," tutupnya. (hmi)

 

Editor  :  Ansory S