Radarjambi.co.id, TANJAJABBAR – Rencana pembangunan jalur pipa gas PT Mandala Lemang Energy sepanjang 17 kilometer dari Mekar Jaya – Semau mendapat reaksi dari masyarakat.
Warga di desa setempat khawatir jika pipa gas yang rencananya ditanam dengan kedalaman 1,7 meter itu mengancam keselamatan warga.
Pasalnya, pihak kelurahan setempat tidak dilibatkan dalam musyawarah di Kantor Camat.
“Ada beberapa warga yang diundang langsung ke kantor camat, tanpa melalui kita (kelurahan Mekar Jaya,” kata Lurah Mekar Jaya, Khairul Syahri kepada kepada wartawan belum lama ini.
Kata Lurah, rapat bersama warga yang difasilitasi Camat Betara satu kali digelar. Untuk selanjutnya, Khairul mengaku tidak tahu.
“Bisa ditanyakan ke Camat kapan rapat selanjutnya. Kalau soal warga, memang banyak yang khawatir akan keselamatan karena pipa itu nantinya dibangun dekat pemukiman penduduk,” ungkapnya.
Penolakan warga ini cukup berdasar, warga khawatir, pembangunan jaringan pipa gas bawah tanah dengan kedalaman 1,7 meter mengancam keselamatan warga, bila terjadi ledakan.
"Rencana jalur pipa ini, hanya berjarak belasan meter saja dari hunian warga. Bahkan ada rumah warga yang berdiri hanya beberapa meter dari pinggir jalan. Ini kan berbahaya. Karena diatas jalur pipa ini menjadi lintasan keluar masuk warga. Atas kekhawatiran inilah menjadi alasan warga menolak," ungkapnya.
"Maunya warga, kedalaman pipa harus ditambah. Menjadi 2,5 atau 3 meter. Atau membuat jalur pipa gas yang jauh dari rumah warga. Oleh sebab itu, kita harap wacana ini jangan dilaksanakan dulu," lanjutnya.
Suroso, tokoh warga setempat juga mengungkapkan, sebelumnya sempat terjadi konflik dengan warga Mekar Jaya, soal pipa gas yang lama. Dengan alasan keamanan, pihak perusahaan malah merelokasi warga.
“Namun belakangan relokasi gagal dilakukan. Nah sekarang akan dibuat jalur baru, yang lokasinya dekat dengan pemukiman. Bisa saja pihak perusahaan memindahkan lokasi jalur pipa, seperti pipa PGN jalurnya jauh dari hunian warga.
"Kan perusahaan bisa juga melakukan itu. Tidak mesti harus di rencana awal," tukasnya.
Uniknya, soal ini belum sempat dibahas di tingkat Kabupaten, bahkan anggota DPRD Tanjabbar dapil setempat belum mengetahui persoalan ini.
Seperti yang dituturkan Arfin Siregar, Anggota DPRD Tanjabbar Dapil Betara mengaku tidak tau soal ini.
Pasalnya dirinya tidak pernah diberi informasi terkait jalur pipa gas yang menjadi polemik.
“Saya tak tahu dan saya tidak pernah dikasih info tentang jalur pipa gas, baik info dari perusahaan maupun warga. Jadi untuk sementara no coment tentang itu,” kata politisi dari PAN ini.
Tak berkomentar lebih jauh, Arfin juga tidak mengetahui sumber permasalahannya, sehingga terjadi polemik soal pipa gas.
“Tidak ada komen, karena sejauh ini saya tidak pernah dikasih tahu sumber masalahnya mengapa sebagian masyarakat di sekitar jalur pipa gas itu ada yang menolak, masyarakat menolak tentu ada sebabnya,” katanya singkat.
Sebelumnya, Asisten Ekbang Setda Tanjabbar Ir H Erwin juga mengaku belum mendapat laporan terkait polemik pipa gas yang rencananya dibangun melintas desa Mekar Jaya menuju Semau.
"Iya belum tahu,” katanya melalui pesan Whatapp dihubungi wartawan.
Untuk diketahui Pembangunan jalur Pipa Gas PT Mandala Lemang Energy direncanakan untuk dilaksanakan pada tahun depan. Saat ini pihak PT Mandala masih melakukan tahapan sosialisasi.
Hal ini dikatakan External Relation PT Mandala Lemang Energy Yuan Fanesyah dihubungi wartawan. Kata dia, pembangunan jalur pipa masih lama, dan saat ini baru dilakukan tahap sosialisasi.
“ Ini masih tahap awal, masih panjang proses nya, sosialisasi yang kita lakukan pun masih tahap awal sekali,” kata Yuan.
Dia mengakui jika dalam perencanaan yang dibuat, jalur pipa gas melewati Mekar Jaya Parit Lapis menuju Desa Semau Kecamatan Tungkal Ilir.
Mengenai jalur pipa ini apakah menghubungkan ke laut lepas, Yuan tidak menanggapinya.
“ Untuk tahap-tahap selanjutnya nanti di infoin tahun depan bang ya, karena tahapan nya belum sampai kesana,” beber dia.
Sementara itu, Camat Betara, Tony membantah jika ada warga yang menolak soal rencana pembangunan jalur pipa gas PT Mandala Lemang Energy.
“Sampe sekarang gak ada yang melapor ke kecamatan tentang adanya penolakan, Pihak Mandala baru sebatas sosialisasi yang meliputi dua desa/kelurahan. sementara pelaksanaan untuk tahun depan,” kata Tony.
Dikatakan Tony, sejauh ini baru satu kali dilakukan pertemuan antara warga dan pihak perusahaan.
“Karena lebih dari satu desa maka tempat sosialisasinya dilakukan di kecamatan, selanjutnya dak tau kapan karena kegiatannya msih lama,” ujarnya.
Mengenai jalur pipa yang direncanakan, Tony menegaskan secara teknis yang mengetahui Bagian SDA Setda Tanjabbar.
“Kalau masalah jalur itukan teknis mungkin bagian SDA yang tahu,” katanya.(ken)
Editor. : Ansory S
WALHI Dorong Perempuan Di Jambi Ikut Kelola Sumber Daya Alam
Rakor PTDI-STTD, Safrial Komitmen Upayakan Putra Daerah Siap Kerja
Dua WNI Positif Corona, Safrial Himbau Masyarakat Tetap Waspada
Kapus Teluk Nilau Diduga Potong Gaji Pegawainya Hingga 50 Persen
KPU Gelar Debat Publik Kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati Merangin