DPRD Imbau Masyarakat Kurangi Aktivitas di Luar Rumah

Selasa, 31 Maret 2020 - 15:13:53


/

RADARJAMBI.CO.ID-Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto mengimbau masyarakat pada umum Jambi mengurangi aktivitas di luar rumah untuk mencegah tertular Corona Virus Disease 19 (COVID-19).

"Kami mengimbau kepada masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar rumah. Kalau tidak penting diupayakan supaya jangan ke luar rumah," kata Edi Purwanto. 

Ia mengatakan, hal ini penting dilakukan karena selama libur ini merupakan langkah isolasi secara mandiri masyarakat di rumahnya masing-masing dinilai menjadi langkah efektif mengantisipasi penyebaran COVID-19.

Ketua DPRD ini juga meminta masyarakat untuk mengikuti arahan pemerintah dan maklumat Kapolri tentang kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah dalam penanganan penyebaran COVID-19.

"Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk menunda perjalanan menuju tempat lain yang terdampak COVID-19," ucap Edi Purwanto. 

Ia mengapresiasi dengan langkah-langkah yang telah diambil Pemerintah Provinsi Jambi yang sudah menetapkan status Siaga Darurat COVID-19.

"Kami mengapresiasi langkah Pemprov yang bergerak cepat dan tepat melaksanakan desinfektan ke sejumlah rumah ibadah, rumah makan dan fasilitas umum lainnya," tambah dia.

Dia juga mengapresiasi langkah yang dilakukan Dinas Pendidikan baik di Provinsi, kabupaten dan Kota yang meliburkan sekolah dan perguruan tinggi yang ada di Jambi . Dia juga mengajak masyarakat Jambi supaya dapat berperilaku hidup bersih dan sehat.

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, masyarakat diminta untuk menjaga pola makan yang seimbang, beristirahat yang cukup serta berolahraga secara teratur dan mengonsumsi vitamin.

Dia berharap pandemi COVID-19 yang telah merenggut banyak korban jiwa ini segera teratasi. Sembari itu, masyarakat harus terus berupaya melindungi diri dan keluarga dari virus COVID-19.

"Dengan pola hidup bersih, dan sehat serta meningkatkan daya tahan tubuh, maka kita akan terhindar dari penyakit," demikian Edi.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Pinto Jayanegara meminta Pemerintah benar-benar memperhatikan Alat Pelindung Diri (APD) dokter yang menangani Corona Virus Disease (Covid-19).

Termasuk para tenaga medis yang tergabung didalamnya. Karena mereka menjadi garda terdepan dalam penanganan pasien Covid-19.

Menurut Pinto saat ini Jambi hanya memiliki tiga dokter paru. Jangan sampai beban mereka melebihi kemampuan mereka sehingga mereka kelelahan dan akhirnya meninggal dunia. Termasuk dokter lain dan tenaga medis yang tergabung dalam penanganan covid-19.

"Kita tidak mau Seperti kasus penyelenggara pemilu dalam pemilu lalu. KPPS meninggal karena kelelahan. Kita Cuma punya dokter paru 3, mereka ini harus dijaga jangan beban melebihi kemampuan mereka. Termasuk tenaga medis dan dokter lainnya,” jelasnya.

Karena itu, garda terdepan ini harus menjadi VVIP yang harus diperhatikan dan dijaga. Mereka juga harus ditangani oleh dokter yang memantau kondisi kesehatannya mulai dari vitamin dan sebagainya. “Jika perlu dijaga polisi,” jelasnya.

Begitu juga dengan alat pelindung diri (APD). Jangan asal-asalan. Pemerintah harus menyetok APD tenaga medis jangan sampai kehabisan. 

“Harus dipastikan dia punya APD anti corona bukan jas hujan. Sepatu boat, bukan sepatu boat tukang sapu, harus khusus tim medis harus tranparan, berapa stok APD, kalau belum beli sekarang,” jelasnya

Ditambah Pinto, Pemerintah diminta sudah memiliki skenario jika terjadi korban dari Covid-19 ini di Provinsi Jambi. Jika ada pasien yang meninggal dunia, maka harus jelas dimana pemakamannya dan seperti apa teknisnya sudah ada protapnya.

“Jangan sampai korban terlalu lama di RS, pemakaman belum siap, keluarga panik dan sebagainya. Karena bagaimana tidak mudah menjelaskan penanganan korban meninggal dunia Covid-19 ini ke keluarga. Karena mesti safety,” jelas Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Pinto Jaya Negara Abidin.

Pemerintah harus siap jika ada korban, apakah itu satu, dua, 10 bahkan jika 100. “Jadi kita harus berpikir dua tiga kali kedepan dari corona,” katanya.

Ia juga meminta pemberian masker, sarung tangan, handi sanitizer ini diprioritaskan ke tenaga medis yang berada di garda terdepan penanganan Covid-19. Termasuk yang berada di Bandara, Bus dan Puskemas.

“Jangan dihambur-hamburkan untuk pencitraan dan tujuan politik tertentu, harus prioritas yang garda terdepan,” katanya.

Ia juga mengapresiasi atas masuknya tugas Covid-19 dalam tugas belajar di rumah dari siswa SD dan SMP. Ini terlihat dalam SE Walikota yang diterbitkan.

“Ini sebelumnya saya usulkan saat rapat 17 Maret lalu ke Pak Sekda,”pungkasnya. (*)