Pemprov Jambi Terus Perkuat Penanganan Covid-19

Kamis, 15 Oktober 2020 - 21:43:44


/

RADARJAMBI.CO.ID-Kamis (15/10/2020) kemarin, Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Jambi  Restuardy (Ardy) Daud mengadakan rapat dengan Plt.Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dan beberapa orang struktural dan jajaran terkait Dinas Kesehatan di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Jambi. Langkah ini merupakan upaya Ardy Daud untuk mendapat masukan yang lebih baik tentang kondisi Covid-19 di Provinsi Jambi,  dan selanjutnya mengupayakan peningkatan testing, tracing, dan treatment (pengujian, penelusuran, dan pengobatan) terhadap Covid-19 di Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah, termasuk dengan menambah mesin uji swab di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).  

Hadir pada rapat tersebut Penjabat Sekretaris Daerah (Pj.Sekda) Provinsi Jambi H.Sudirman, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Reflizal, Asisten I Sekda Provinsi Jambi Drs.H.Apani Saharuddin, Direktur Utama RSUD Raden Mattaher dr.Mhd.Fery Kusnadi,Sp.OG, jajaran pejabat Dinkes Provinsi Jambi diantaranya Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Provinsi Jambi, dr.Ike Silviana, MKM.

Ardy Daud mendengarkan pemaparan dari Plt.Kadis Kesehatan Provinsi Jambi tentang pemakaian alat PCR di Labkesda.  Plt.Kadis Kesehatan beserta jajarannya juga menjelaskan langkah dan rencana kerja dan evaluasi dalam penanganan penyebaran Covid-19 di Provinsi Jambi.  

“Penanganan Covid-19 ini memiliki tantangan yang luar biasa, selain menangani masalah kesehatan, kita juga harus memikirkan dampak lain seperti dampak ekonomi, sosial, dan sebagainya. Pekerjaan penanganan Covid-19 ini bukanlah kerja yang normal tetapi kerja di luar batas normal. Kita bekerja dalam masa kritis, masa luar biasa, kita dituntut ekstra, perlu diikuti beberapa hal, yaitu peralatan mendukung, insentif bagi tenaga kesehatan, ketersediaan tenaga kerja, dan juga bagaimana melindungi diri kita semua terutama yang terkait dengan tenaga kesehatan kita,” ujar Ardy Daud.

Ardy Daud mengapresiasi semua pihak yang telah bekerja keras dalam menangani Covid-19, terutama tenaga kesehatan. “Kita mendapatkan tantangan yang cukup besar tentang bagaimana cara kita menangani pandemi ini, dan ini menjadi refleksi bagi kita. Manakala kita bisa memperbaiki kinerja dan meningkatkan dengan apa yang kita punya, dan saya yakin kita semua telah melakukan yang terbaik, saya mengajak kita semua untuk terus menjaga spirit yang sudah ada tadi, untuk memenuhi ekspetasi publik dalam menangani pandemi Covid-19. Kita melihat apa saja yang bisa kita lakukan untuk publik dan juga untuk kita sendiri,” jelas Ardy Daud.

Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Kesehatan Provinsi Jambi Reflizal menyatakan bahwa ada beberapa kemajuan yang telah dilakukan Dinkes dalam menangani Covid-19, yakni spesimen uji swab dikirim ke BPOM dengan hasil keluar yang cukup cepat, pagi diantar ke BPOM, maka malam Dinkes sudah menerima hasil. “Uji swab meningkat, kemampuan tracing (penelusuran) dan swab membaik dalam dua bulan terakhir, dan Dinkes juga tetap mempersiapkan SDM, logistik dan sapras lain dalam percepatan penanganan Covid-19 termasuk pelatihan untuk laporan harian online, serta jejaring kontak yang dibantu oleh Perhimpunan Ahli Epidemologi Indonesia,” terang Reflizal.

Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, dr.Ike Silviana,MKM dalam paparannya menyatakan, Dinkes terus melakukan evaluasi dalam penanganan Covid-19. “Kami terus melakukan perbaikan dan meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota, diantaranya laporan harian online bertahap membaik sampai dengan September 2020. Monitoring awal juga diminta, yang selanjutnya dilakukan verifikasi laporan yang masih berwarna orange,” jelas Ike.

dr.Ike juga menjelaskan bahwa sampai minggu III September 2020, Dinas Kesehatan terus melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) dan tracing di lapangan. “Pelatihan dan On the Job Training (OJT) terkait PE dan swab kepada petugas kabupaten dan kota, rumah sakit, dan PKM. Pendampingan PE dan swab oleh tim dinkes Provinsi Jambi bersama tim dinkes kabupaten/kota dan PKM yang secara bertahap dilepaskan ke kabupaten/kota sejak awal Juli 2020,” tutur Ike.(HAR)