radarjambi.co.id-JAMBI-Sejak mewabah Covid 19 di Indonesia, berdampak terhadap sektor pedagang kaki lima yang omzet penjualannya mengalami penurunan, salah satunya berimbas terhadap penjual pangsit terutama yang berada di sekitar gerbang masuk Universitas Jambi Mendalo.
Himbauan pemerintah untuk jangan bekerja, sekolah, berpergian dan apapun itu yang melibatkan kegiatan diluar rumah pun dibatasi.
Berdasarkan pantauan lapangan, banyak sekali pedagang kaki lima yg berjualan di sekitar gerbang masuk Universitas Jambi.
Medy Hariadi, pedagang pangsit menuturkan bahwa sebelum Pandemi dalam satu harinya dia bisa menghasilkan uang kurang lebih Rp. 500 ribu.
"Kalo sekarang naik turun kadang yo rame kadang yo sepi. Yang pastinyo turun lah separuh dari pado biasonyo,"ujarnya.
Medy menerangkan, meskipun pembeli sepi dirinya tetap berjualan untuk menopang ekonominya."Yo sudah pilihannyo sudah jalannyo jadi mau dak mau dijalani sepi yo sepi terimo bae,"tutur Medy dengan logat Jambi yang kental, belum lama ini Senin (15/02).
"Sejak awal tahun lalu sekitar bulan Maret omzetnyo merosot separuh. Yang biasonyo dapat kurang lebih Rp. 500 ribu malah bisa jadi Rp. 100rb perharinya, normalnya Rp 500 ribu karena pandemi ni jelas berpangaruh nian dak ado menguntungkan," ungkap Medy Hariadi. (mg2/akd)
Grand Opening The Daily Wash Laundromat Free Laundry e Berikan berbagai Hadiah
Bank Syariah Indonesia Bertekad Bawa Indonesia Jadi Pusat Gravitasi
Mewakili Pj Wali Kota, Staf Ahli Moncar Tutup Diklat PKA Pemerintah Kota Jambi