Radarjambi.co.id, TANJABBAR - Tanpa Sepengetahuan dan Izin dari pihak sekolah, siswa kelas 12 SMAN 1 Tanjab Barat, nekat gelar acara perpisahan. Ironisnya, acara tersebut dibuat ala dugem dengan aksesoris bak di diskotik.
Kepala sekolah SMAN 1 Tanjab Barat, Kadiman saat dikonfirmasi menyayangkan kenekatan para siswa dalam merayakan kelulusan.
" Kami keluarga besar SMAN 1 Tanjab Barat, termasuk seluruh para guru sangat menyangkan atas apa yang telah dilakukan para siswa kami, " katanya saat dikonfirmasi via WhatsApp. (11/4/2021).
Dijelaskannya juga, mulai dari perencanaan hingga berlangsung nya kegiatan tersebut tidak ada campur tangan pihak sekolah. Baik itu dibahas secara langsung ataupun via telepon.
" Sekolah benar benar tidak bahwa siswa akan mengadakan acara tersebut, baik secara lisan ataupun tertulis, " terangnya.
Menurutnya juga, selain tidak tau akan adanya kegiatan siswa, pasca kejadian itu diri nya juga sedang mengikuti pelatihan di provinsi Jambi.
" Kita langsung respon informasi yang di sampaikan, yaitu dengan meminta beberapa melakukan kroscek, " paparnya.
Lebih lanjut, dengan adanya kejadian ini pihak sekolah bekerjasama dengan komite akan menelusuri siapa yang memberi saran dan ide kepada siswa untuk melaksanakan kegiatan perpisahan itu.
" Kami sudah berkoordinasi dengan guru dan komite, untuk mencari tau siapa pencetus dan mengagas kegiatan ini, apalagi bisa mendapatkan akses menggunakan gedung pemerintahan, " tegasnya.
Ia juga memohon maaf kepada seluruh masyarakat kabupaten Tanjab Barat, atas kejadian tersebut.
" Atas nama pribadi dan keluarga besar SMAN 1 Tanjab Barat, kami mohon maaf yang sebesar besarnya atas kejadian ini, dan ini semua akan menjadi PR kami kedepannya, " ujarnya.
Terpisah ketua komite SMAN 1 Tanjab Barat, Mardan Hasibuan membenarkan apa yang telah di sampaikan kepala sekolah ke media.
" Ya kegiatan itu inisiatif siswa sendiri, tampa memberi tau pihak sekolah, jangan kan izin satu orang guru pun tidak diberitau bahwa mereka (siswa-Red) akan melaksanakan acara perpisahan, " kata ketua komite saat dihubungi via WhatsApp.
Dia juga menerangkan, pasca kejadian dirinya langsung kroscek kelokasi dan menanyakan langsung kepada panitia dan siswa yang ada di lokasi.
Tadi malam kita tanyakan langsung pada siswa, dan mereka mengakui jika itu inisiatif sesama siswa, dengan menggunakan jasa EO dan itu semua tampa ada izin pihak sekolah dan guru, sehingga acara pun di bubarkan pihak berwajib.
"Pengakuan siswa itu inisiatif mereka sendiri, tampa sepengetahuan serta izin pihak sekolah, " ungkapnya.(ken/akd)
Pendaftaran CPNS 2021: Jalur Sekolah Kedinasan Dibuka 22 Hari
Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Satgas PASTI Lakukan Soft Launching Indonesia Anti-Scam Centre