Dewan, Pemkab Minta Siswa SMA 1 Tungkal Jangan Dibully

Selasa, 13 April 2021 - 13:40:41


/

radarjambi.co.id,TANJABBAR - Wakil Ketua DPRD Tanjab Barat, Ahmad Jahfar mendukung penuh langkah Kabid Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak Dinas P3AP2KB Kabupaten Tanjab Barat yang meminta masyarakat untuk tidak membully anak-anak pasca acara perpisahan Siswa SMN 1 Kualatungkal di pola Kantor Bupati Tanjabbar belum lama ini.

"Semestinya memang tidak dibully, mereka anak-anak muda yang masih butuh pengarahan dan pengayoman," ungkap politisi Partai Golkar itu.

Dia menyarankan, jika pun ada hukuman dari perbuatan mereka alangkah lebih baik diberikan hukuman sosial saja yang bersifat mendidik.

"Seperti membersihkan masjid masjid di kota Kuala Tungkal dan lain sebagainya, Saya kira itu lebih mendidik dari pada di bully karena sangat berpengaruh dengan masa depan anak," lanjut Ketua DPD II Partai Golkar Tanjab Barat.

Sebelumnya Kabid Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak (PPA) Dinas P3AP2KB Kabupaten Tanjab Barat Agus Sumantri melakukan Audiensi dengan wakil bupati Tanjabbar, Hairan untuk menyangkan kejadian terkait kegiatan The Class Great Party yang dilaksanakan oleh siswa SMAN 1 Kualatungkal di Pola Kantor Bupati beberapa waktu lalu, dan viralnya video acara di berbagai medsos.

Karena membidangi instansi yang berhubungan dengan anak, Agus merasa bertanggung jawab penuh untuk memberi suport agar anak-anak tidak merasa trauma dengan kejadian miris tersebut.

"Anak- kita butuh support, stop bullying karena berdampak kepada psikolog anak," jelasnya.

Ia mengatakan kejadian tersebut biarlah menjadi pelajaran yang berharga bagi pemerintah, pendidik, maupun org tua.

"Semoga kedepan kasus serupa tidak terjadi, kami berharap anak teresebut menjadi anak yang berguna bagi bangsa, agama dan orang tua. Kita pasti tau kedepannya kontribusi anak untuk pembangunan daerah sangat dibutuhkan," ucapnya.

Wabup Tanjab Barat, Hairan menyambut baik audiensi tersebut, ia menyatakan bahwa Pemkab selalu mensuport terhadap kegiatan positif, terlebih terhadap perlindungan anak dan remaja.

"Maka dari itu kami tidak menyalahkan para remaja pada kegiatan itu, akan tetapi akan menjadi PR kita untuk harus berpikir ekstra kedepan tentang regulasi setiap penyelenggaraan agar kejadian serupa tidak terulang kembali," terang dia.

Ia juga menyebutkan akan membuat kampung tentang anak untuk kedepannya. "Nanti akan kita bentuk kampung tentang anak, karena kampung narkoba, pancasila, kerukunan beragama dan sebagainya sudah ada," pungkas dia.(ken