Radarjambi.co.id-TANJABTIMUR-Membangun Kabupaten Tanjung Jabung TImur bagi Romi Hariyanto dan Robby Nahliyansyah memiliki tantangan tersendiri.
Sebagai generasi ketiga kepemimpinan daerah yang terbentuk sejak 1999 itu, Bupati dan wakil bupati Tanjabtim itu dihadapkan pada persoalan yang masih sebagai besar berkutat pada persoalan yang sama dengan para pendahulunya. Infrastruktur dan pengentasan kemiskinan.
Terhitung sejak tahun pelantikan mereka pada 2016, Romi – Robby menggeber optimalisasi konektivitas antar wilayah dalam kabupaten itu.
Hingga 2021 berhasil dicapai tingat konektivitas 98,52 persen yang merupakan hubungan jalur darat desa dan ibu kota kecamatan. Capaian itu melebihi target yang ditetapkan sebesar 84,94 persen.
Bersamaan dengan gawe tersebut dibangun 70 jembatan 142 box culvert. Dalam kurun tersebut, demi mengembalikan kejayaan pertanian Tanjabtim juga dibangun 458,4 KM tanggul yang tersebar di sentra – sentra pertanian dan perkebunan. Juga peremajaan irigasi hampir 350 KM.
Masih banyaknya permukiman kurang layak ditangani dengan serius meski baru tercapai 4,12 persen dari target 5,09 persen. Meski kurang sedikit dari target namun penanganan layanan air bersih dan sanitasi berhasil overtarget dengan masing – masing realisasi 67,99 persen dan 74,8 persen.
Begitu pula dengan upaya meningkatkan ekonomi masyarakat berbasis agribisnis. Dari target NTUP 101,4 mampu terealisasi 119,48.
“Sedangkan di sektor layanan kesehatan kita bangun gedung baru dan rumah dinas untuk puskesmas Mendahara, peningkatan fasilitas utama Puskesmas Simpangtuan dan IGD Puskesmas Lambur di tahun awal kami dilantik yakni 2016,’’Romi menjelaskan usai dilantik bersama Robby Nahliyasnyah di rumah dinas gubernur Jambi Senin siang (26/4).
Peningkatan sarana puskesmas untuk pelayanan lebih maksimal itu diteruskan pada 2017 hingga 2021 mencakup puskesmas Dendang, Pangkalduri dan Muarasabak Barat.
Berbagai upaya tersebut demi memacu pertumbuhan ekonomi secara makro. Terbukti dari tahun 2016 hingga 2019 terjadi peningkatan cukup signifikan dari 2,65 persen menjadi 4,21 persen meski pada 2020 turun drastis menjadi minus 3,87 persen akibat diterjang covid-19.
“Keprihatinan bagi seluruh masyarakat, namun kami terus mencoba menegakkan optimisme meski tak mudah,’’lanjut Romi.
Optimisme yang tak mudah itu ditopang dengan indeks pembangunan masyarakat yang terus mengalami peningkatan. Di tahun awal memimpin IPM Tanjabtim hanya 61,88 namun terus mengalami progres memuaskan yang pada 2020 berhasil mencapai 64,43.
“Penurunan kemiskinan kita juga salah satu terbaik di Provinsi Jambi dimana kita mampu menekan hingga tersisa 10,95 pada 2020. Padahal setahun sebelum kami dilantik kemiskinan kita masih 14,17 persen,’’kata Romi.
Ia juga mengatakan bahwa pengangguran terbuka di Tanjabtim jauh lebih baik dari Provinsi Jambi. Dimana tahun 2020 Tanjabtim berada di angka 1,41 persen sedangkan Provinsi di 5,13 persen.
Dengan kompleksitas persoalan yang dihadapi, Romi – Robby tak ingin percepatan pembangunan hanya berkutat mengandalkan APBD. Sektor investasi terus dipacu.
Sejak 2016 hingga awal 2021 ini berhasil dikukuhkan nilai investasi sebesar Rp 2,8 Trilyun mencakup 64 investasi berskala besar. Soal investasi ini Romi – Robby sejak awal berkomitmen seluas – luasnya memberi kemudahan pada siapapun yang masuk ke Tanjabtim sepanjang berkomitmen bersama membawa dampak kesejahteraan masyarakat.
“Saya garansi seribu persen tidak ada cost siluman, yang kami butuhkan komitmen para investor bergandeng tangan membantu percepatan capaian kesejahteraan, membuka lapangan kerja dan bersinergi dengan masyarakat penghasil pertanian, perkebunan maupun perikanan,’’ucapnya.
Untuk periode kedua ini, Romi – Robby menargetkan minimal investasi yang masuk di kisaran Rp 250 M pertahun. Soal investasi ini, meski membuka keran seluas – luasnya, satu syarat penting yang diwajibkan Romi – Robby yakni kelestarian lingkungan.
Bagaimanapun, dikatakan mantan ketua DPRD tiga periode itu, kelestarian menjadi tanggungjawab mereka kepada generasi penerus Tanjabtim.
Peran serta pihak swasta juga terus dioptimalkan. Tahun ini sedang dibangun jalan rigid beton sepanjang 3 KM dari Mendahara Ilir menuju Blok D Geragai oleh Petrochina, perusahaan pengelola migas yang ada di daerah itu.
“Insya Allah kita dalam waktu dekat kita dan Petrochina akan menandatangani MoU bahwa kelanjutan ruas Mendahara – Geragai menjadi tanggungjawab Petrochina yang harus selesai dalam tiga tahun anggaran kedepan, totalnya sekitar 35,2 Km lagi,’’jelas bupati.
Selain Petrochina, PT WKS yang sebagian wilayah kerjanya ada di Tanjabtim juga dilobby. Menurut Romi saat ini sedang berjalan komitmen pinjam pakai areal WKS sepanjang ruas Zone V mulai dari Desa Rantaukarya Geragai hingga batas Muarojambi.
Diterangkannya, di sepanjang jalan pintu masuk Tanjabtim itu dirancang untuk dijadikan sentra perkebunan palawija dan tanaman musiman yang akan dimanfaatkan perorangan atau kelompok masyarakat.
Rencananya sepanjang kiri kanan jalan itu akan disiapkan per setengah hektar perpetak untuk dikelola masyarakat. “Kita sudah bicarakan dan dalam waktu dekat akan kita seriusi agar bisa segera dilaksanakan,’’tutup Romi. (tam/akd)
R2 Di Lantik Sebagai Bupati Tanjung Jabung Timur 2021- 2024.
Dirancang Rp 200 Juta untuk P2D dan P2K Berlanjut Tahun 2022
Ribuan Warga Sungai Manau Bergelora Menyambut Bang Syukur Dan Khafid Muin