radarjambi.co.id-BATANGHARI-Diskoperindag Kabupaten Batanghari gelar operasi pasar bersubsidi untuk masyarakat umum. Operasi pasar ini dilakukan di seluruh Kecamatan yang ada di batanghari, dengan jumlah sembako yang di distribusikan sebanyak 5,300 paket.
Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindag Batanghari Feriyanto mengatakan, di tengah pandemi covid-19 ini, kegiatan pasar murah sangat di buru oleh masyarakat. Seperti yang dilakukan oleh Disperindag Provinsi Jambi, terlihat antusias masyarakat sangat tinggi.
“Kami selaku Pemerintah Kabupaten juga mengambil langkah jitu untuk mengadakan operasi Pasar. Dalam operasi ini, ada sekitar 5.300 sembako bersubsisdi yang akan di perjualan, operasi ini melalui dana APBD sebesar Rp.149,9 Juta, dan saat ini secara bertahap mulai dilakukan oleh beberapa Kecamatan,” ungkapnya.
Dikatakan Feri, untuk tahun ini paket sembako subsidinya tidak sebanyak tahun sebelumnya, karena di Tahun 2020 lalu, paket yang disediakan sekitar 10.000 paket. Paket tersebut terdiri dari tiga jenis kebutuhan pokok.
“Dalam paket subsidi tersebut didalamnya ada gula pasir 2 Kg, tepung terigu 2 Kg dan minyak goreng 2 Kg, dan dari tiga paket tersebut harga paketnya sekitar Rp.82.000, namun di beri subsidi sebesar Rp.25.000 perpaket, jadi masyarakat hanya membayar Rp.57.000 saja,” ujarnya.
Feri menambahkan, untuk paket subsidi ini di peruntukkan untuk masyarakat umum, terkecuali PNS, untuk syarat pengambilannya sendiri dengan cara membawa kupon dan membawa satu buah fotocopy KTP.
“Dalam prosrs pengambilannya, setiap 10 paket sembako, penggambilannya hanya di wakilkan oleh satu orang saja, hal tersebut sesuai dengan penerapan Prokes dan guna menghindari penyebaran wabah covid-19,” tandasnya. (hmi/akd)
Dosen UI Temukan Bukti Kapal Nusantara Sudah Jelajahi Dunia Sebelum Kedatangan Bangsa Eropa
Tanjabar Terima Opini WTP dari BPK RI Atas LHP dan LKPD 2020
Ini Surat yang Harus Disiapkan Warga Jika Mau Lebaran di Kota Jambi
Larangan Mudik Tak Berlaku untuk Pembesuk Orang Sakit, Begini Syaratnya
Siswi SMA 2 Tebo Bicara Tentang Krisis Iklim Di KTT Iklim PBB