Radarjambi.co.id-TEBO- Bupati Tebo, H Sukandar menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tebo tidak pernah menyembunyikan data kasus terpapar Covid-19 di Kabupaten Tebo.
"Tebo selalu update data perkembangan Covid-19 karena kita sudah memiliki alat test VCR sendiri, jadi hasilnya bisa segera diketahui dan langsung dilaporkan, kalau ditempat lain musti mengirimkan dan kemudian menunggu hasil membutuhkan waktu lama, jadi update datanya terlambat," tegas orang nomor satu di Pemkab Tebo.
Namun dirinya mengakui bahwa untuk varian terbaru Covid-19 di kabupaten Tebo belum terpantau.
"Karena kita sendiri belum punya alat untuk mendeteksi Covid-19 untuk membedakan varian delta atau tidak, jadi memang belum terpantau,"sebutnya lagi.
Terkait vaksinasi, Sukandar menjelaskan target utama Vaksinasi pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah 100 persen terlaksana.
"Tetapi saat dilakukan screening ada beberapa pegawai ASN yang memang tidak diperbolehkan divaksin dikarenakan adanya penyakit penyerta yang memang tidak bisa disuntikkan vaksin, termasuk diantaranya tenaga kesehatan (Nakes),"bebernya lagi Usai buka kegiatan pencanangan dan sosialisasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk ibu hamil (Bumil) di aula utama perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tebo Kamis (26/08).
Dirincikannya lebih lanjut, memang beberapa ASN dan Nakes yang tidak bisa divaksin sebanyak 20 - 30 persen, hal ini dikarenakan adanya penyakit penyerta yang efeknya tidak baik bagi penerima vaksin jika dipaksakan untuk vaksin.
"Untuk ASN yang tidak bisa divaksin berkisar 20-30 persen, yang memang memiliki penyakit penyerta, jadi memang tidak diperbolehkan untuk divaksin"tutupnya.(yan/akd)
Bupati Tanjabbar Ikuti Rakornas Pengendalian Inflasi 2021 Secara Virtual
Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Satgas PASTI Lakukan Soft Launching Indonesia Anti-Scam Centre