Gubernur Buka Pameran Lukisan & Festival Tari Tradisi

Rabu, 22 September 2021 - 21:35:32


Edi Dharma Pelukis yang beralih ke Karikatur
Edi Dharma Pelukis yang beralih ke Karikatur /

JAMBI.Gubernur Jambi Al Haris rencana akan membuka Pameran Lukisan Apresiasi "Rekontruksi" dan Festival Seni Tradisi 11 kabupaten/kota di Taman Budaya Jambi Kamis (13/9)

Hal ini disampaikan Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jambi Sri Purnama Syam. "Kawan-kawan seniman berharap kedatangan Gubernur dua agenda seni" kata Sri Purnama Syam.

"Sesuai kondisi Pademik acara sesuai protokol kesehatan" jelas Sri Purnama Syam yang juga penata tari S3 lulusan Bali.

Beberapa peserta festival tari dari kabupaten/kota sudah berdatangan. Sementara pameran lukisan dalam 2 hari terus dipersiapkan.

"Festival Seni tari tradisi akan berlangsung sampai dengan 25 September, sementara pameran lukisan akan berlangsung sampai dengan 30 September" akhir Sri Purnama Syam.

Sebanyak 11 pelukis dengan 29 karya sudah siap dinikmati. Tiga alumni Studio Tajam turut berpartisipasi Edi Dharma, Syahril dan Yatno.

Seperti Edi Dharma dalam tujuh tahun terakhir lebih fokus dunia karikatur turut berpartisipasi dengan karta tahun 1014. Lukisan berjudul "Senandung Melayu"
Media cat minyak diatas kanvas, ukuran : 150x120 cm.

Edi Dharma mengatakan, lukisan mengisahkan tentang perlunya pelestarian musik Melayu sebagai identitas masyarakat yang tergerus zaman untuk diminati kembali oleh generasi penerus sebagai khasanah kekayaan budaya bangsa.

Kata Edi Dharma, lukisan ini terakhir dibuat pada tahun 2014 setelah itu tidak melukis lagi konsen terhadap kartun dan mengikuti kompetisi kartun pada skala nasional dan internasional.

Lukisan yang diikutkan pernah di tampilkan dalam pameran besar Lukisan Indonesa "Matra Mantra'' 2014.

Bagi pengunjung berminat lukisan ini akan dilepas dengan harga Rp.50.000.000,- "Jangan dilihat mahalnya tapi sejarahnya" kata Kartunis Internasional.

Sementara karya Syarial yang dikenal pelukis "Mawar" akan melepas dengan harga Rp.20.000.000,-

"Jika terjual, separuh dari harga untuk operasional Sanggar Tanah Pilih dan separuh lagi disumbangkan ke Yayasan Orang Rimbo Kito (ORIK) untuk kegiatan pemberdayaan Suku Anak Dalam di kabupaten Tebo, kata Syahrial.

Cukup tersentuh karya Riyatno. "Kalo laku untuk bantu biaya perobatan mak..." Riyatno yang sekarang berdomisilih di Bangko. "Lukisan yang berminat saya lepas Rp.10.000.000,-" kata Yatno.(saw)