Radarjambi.co.id-MUAROJAMBI-Petani kerambah ikan di Desa Pematang Jering, Kecamatan Jaluko, Kabupaten Muarojambi mengeluhkan banyak ikan yang mati dikerambah mereka. Ikan yang mati tersebut seperti Nila dan ikan Mas.
Menurut petani kerambah ikan, ikan yang mati tersebut tidak selalu karena perubahan cuaca namun faktor lainnya seperti air Sungai yang diduga tercemar.
''Tidak hanya karena cuaca saja yang menyebabkan ikan mati. Tapi karena air yang mungkin tercemar,'' tutur Isuf salah seorang petani kerambah ikan ditemui Selasa (28/09).
Isuf menjelaskan setiap keramba miliknya bisa dipastikan ada ikan yang mati bahkan jumlahnya ribuan ekor. Dan kejadian ini juga sudah dilaporkan ke Dinas Perikanan Kabupaten Muarojambi
“Dalam keramba sangat banyak ikan yang mati, saya memiliki 15 petak ikan keramba ikan nila dan ikan mas. Dalam 1 petak keramba terdapat 5000 bibit ikan.
Akan tetapi ketika musim panen yang dipanen hanya 2000 ikan yang hidup dan 3000 ikan yang mati. Jadi kadang itu saya bisa saja rugi itu rugi nian (Sangat red) dan bisa juga dapat untung, untung nian.Pernah kita laporkan ke dinas dan ditanggapi dinas,” ujar Isuf.
Isuf menjelaskan, dirinya membeli bibit ikan seharga Rp 200/ ekor, dan bibit ikanya didatangkan langsung dari Padang.
''Kalau untuk peminat ikan nila lebih banyak peminatnya dari ikan mas,'' ujarnya. Untuk memanimalisir kerugian yang lebih besar, Isuf biasanya mengolah ikan yang mati dan masih layak konsumsi untuk dijadikan ikan asin.
''Ikan Nila yang mati diolah kembali menjadi ikan asin,'' sebutnya. Isuf mengaku jika usaha keramba ikan miliknya hanya untuk usaha sampingan karena sehari-harinya Isuf bekerja sebagai buruh bangunan.
“Penghasilan yang saya dapat tergantung hasil akhir ketika panen ikan, dalam satu petak keramba bisa menghasilkan Rp. 3.000.000.
Itu semua tergantung harga ikan di pasar, jika harga ikan tinggi maka tinggi pula penghasilan yang didapat. namun jika harga ikan turun maka kecil pula penghasilan yang diperoleh. Kalau saya usaha keramba ikan ini hanya sampingan saja,” ungkap Isuf.
Sedangkan untuk pemasarannya kata Isuf ikan tersebut di jual ke pasar Angsoduo. ''Saya menjual ikannya ke pasar Angso Duo.
Tapi ada juga pihak yang menjemput ke lokasi dikarenakan sudah berlangganan. Harga ikan yang dijual ke pasar seharga Rp. 22.000/kg,'' pungkas Isuf. (mg1/mg2/akd)
Pendapatan Sewa Sepeda dan Bebek air di Citra Raya City Buat Tercengang
Bupati Tanjabbar Dampingi Wagub Jambi Tinjau Persiapan MTQ Ke-50
Curah Hujan Tinggi, BPBD Tebo Ingatkan Warga Sepanjang DAS Waspada
Merugikan Warga, Wabup Tanjabbar Hentikan Proyek Pembangunan Jembatan Parit Gompong
Seorang warga Desa Guguk Diterkam Harimau saat Mendulang Emas
Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Satgas PASTI Lakukan Soft Launching Indonesia Anti-Scam Centre