Dul Muluk, Rakyat untuk Rakyat

Rabu, 06 Oktober 2021 - 21:21:02


Bambang Bayu Suseno
Bambang Bayu Suseno /

JAMBI.Pemerintah Muarajambi apresiasi rencana Festival Dul Muluk (FDM) yang akan diselenggarakan Teater AiR Jambi bekerjasama Kementrian Pendidikan Nasional akhir Oktober mendatang.

Wakil Bupati Muarajambi Bambang Bayu Suseno mengatakan, Festival ini perlu didukung dan diapresiasi masyarakat. "Pertunjukkan rakyat untuk rakyat" kata Bambang Bayu Suseno.

Diharapkan Festival Dul Muluk bertakuk "Kecik Sakti, Besak Betuah" bisa berjalan lancar dan sukses didukung masyarakat sekitarnya, akhir Bambang Bayu Suseno.

Seperti dialinsir sebelumnya melalui Oky Akbar (Ketua Panitia) kelompok teater mengirimkan Video untuk diseleksi berdurasi 30 menit dikirim ke surel teaterairjambi04@gmail.com. Terakhir mengumpulkan karya untuk diseleksi 15 Oktober 2021.

Karya lulus seleksi dilombakan tanggal 28-30 Oktober di Kopi Dusun di lingkungan Percandian Muarajambi.

Sementara itu Raden Edi Kuncoro (Wakil Ketua Pelaku Teater Indonesia, Propinsi Jambi) mengatakan, Ikut menyambut baik dengan adanya Festifal Dul muluk yang diselenggarakan Teater AiR Jambi.

"Dul Muluk adalah teater rakyat Iambi yang boleh dikatakan hampir punah" kata Raden Edi Kuncoro.

Banyak faktor yang membuat kesenian ini punah dan banyak faktor kesenian ini bisa muncul dan berkembang lagi, ujar Raden Edi Kuncoro mantan Sekretaris Umum Dewan Kesenian Propinsi Jambi.

Tergantunniat dari pegiat Dul Muluk dan pemerintah peduli apa tidak terlepas urusan tersebut.

"Semoga peserta tahu Dul Muluk yang diinginkan panitia, yang jelas salut dan bangga dengan ide gagasan dari rekan-rekan Teater AiR Jambi" akhir Raden Edi Kuncoro.

Sementar M.Chudori (Pemerhati Seni/youtuber) Menurutnya, Reperensi yang ada Teater Dul Muluk kental dengan cerita rakyat.
" Dul Muluk merupakan tradisi seni peninggalan abad ke-19" kata Chudori.

Dahulu kala, penampilannya selalu sukses menghibur para penonton yang syarat dengan pesan moral, nasehat dan komedi yang mampu membuat penonton bertahan semalam suntuk, kata Chudori.

Ironisnya, akibat peralihat selera ke drama-drama modern, seni teater tradisional dengan ragam musik khas ini, kian menghilang bahkan nyaris tidak lagi diketahui generasi saat ini.

Dul Muluk ternyata tidak hanya berkembang di Sumatera Selatan dan Riau, tetapi juga di negeri Melayu Jambi.

"Saya sangat mengapresiasi Festival Dul Muluk yang dilaksanakan saat ini demi menyelamatkan dan melestarikan kebudayaan tradisional yang hampir punah sebagaimana seni tradisional lain yang dimiliki Jambi, harap Chudori.(saw)