Cerpen

Salah Kelas

Senin, 01 November 2021 - 11:10:24


Ilustrasi
Ilustrasi /

Mentari pagi yang bersinar cerah seakan menambah energi untuk beraktifitas.seorang  gadis bertubuh tinggi telah usai membersihkan seluruh area kosannya terutama kamar pribadinya.

Hari ini memang sangat melelahkan baginya. Jarang-jarang membersihkan area kosan secara keseluruhan, bukan berarti kosan itu kotor hanya saja kalau hari-hari biasa seluruh aktivitas akan di korbankan pada dunia perkuliahan.

Jadi ketika sibuk-sibuknya kuliah maka kosan itu akan terlihat kurang rapi saja tapi tidak terlalu kotor.

Salwa menarik nafasnya dan duduk di teras kosnya sambil menikmati sapaan angin penyejuk dari timur ke barat.Ya gadis itu bernama Salwa.Setelah hilang rasa lelahnya,Salwa mengambil handphone yang sedang di casnya di kamar.

Tiba-tiba saja wajah Salwa berubah menjadi lesu ketika melihat sebuah notifikasi grup whatsaap di Handphonenya.

Ketua kelas Salwa menyampaikan pesan kepada anggota kelasnya bahwasannya dosen yang mengajar dikelasnya tidak jadi pergi ke luar kota, dan tetap akan melanjutkan mata kuliah di kelas sesuai jam yang telah di tetapkan.

Salwa terdiam dan bergumam ,”yah gak jadi libur deh hari ini”, Sambil menggaruk kepalanya.

Berhubung masih ada waktu 1 jam lagi menjelang kuliah siang pukul 13.00 wib, Salwa memilih untuk istirahat sebentar. Namun ternyata Salwa ketiduran.

Salwa pun terbangun dari tidur siangnya dan melihat jam di dinding kamarnya yang menunjukkan pukul 12.00 wib,  itu artinya hanya ada waktu satu jam untuk bersiap-siap shalat zuhur dan langsung pergi ke kampus. Salwa mengambil handuk orangenya dengan secepat kilat menuju kamar mandi.

Karena ingin cepat, Salwa terpeleset tidak melihat kalau ada sedikit genangan air yang berada di pintu dapur.Salwa meringis kesakitan, kemudian datang seorang teman satu kosannya yang tidak sengaja melihat Salwa sudah jatuh di lantai.Temannya pun tertawa dan kebingungan

“ kenapa kamu sal? Kurang kerjaan guling-guling di lantai kurang puas dengan permainan masa kecil ya?”,ejek Fira

“ejek aja terus raaa…. temannya jatuh bukannya dibantu, bantuin dong”mengomel tak berkesudahan.

 “ lagian sih, kamu Sal jalan gak lihat pakai mata tapi pakai punggung wajarlah jatuh.jelas-jelas di situ ada air malah di ijak, dan aku perhatikan kamu tergesa-gesa ke kamar mandi, mau ngapain sih udah sesak buang air besar ya jadi tergesa-gesa?.” Sambil membantu salwa untuk duduk di kursi dapur.

 “aku tuh bukan sesak buang air besar ra,tapi aku cepat-cepat karena aku ketiduran takut terlambat masuk kelas soalnya aku ada jam kuliah hari ini jam 13.00 lagian siapa sih yang tuangin air ke lantai itu kurang kerjaan” mencoba meyakinkan Fira yang sedang memijat pinggang salwa yang sakit.

“ ya sudah lain kali hati-hati, lagian tidak ada yang tuangin air ke lantai itu, mungkin saja air itu bekas air pel kamu yang tidak merata jadiairnya tergenang, sudah sana mandi nanti semakin terlambat ke kampusnya, ini handukmu”.memberi  handuk kepada Salwa.

Suasana jalan sepanjang menuju kampus sangat macet sekali siang itu, banyak mobil  yang mendominasi jalan. “ oh iya hari ini kan di Kampus lagi ada acara wisuda pantas saja macet”,gumam Salwa. Bahkan mobil-mobil itu sama sekali tidak bisa maju akibat macet yang sangat terlalu lama.

Untung saja dia mengendarai sepeda motor jadi bisa  menyalip demi mendapatkan sedikit jalan agar bisa ke kampus lebih cepat. Kurang lebih 10 menit Salwa tiba di kampusnya dengan wajah yang sedikit kebingungan.Dia bingung harus masuk kelas atau tidak.

Kalau dia tidak masuk kelas percuma saja baginya capek-capek ke kampus gak dapat hasil,sebaliknya jika dia masuk kelas, otomatis pasti dia sudah terlambat 20 menit dan takut tidak di bolehkan dosen untuk masuk kelas. “  aku masuk gak nih ya..ya udahlah aku masuk saja, apapun resikonya nanti akan aku hadapi” salwa berusaha untuk yakin.

Di sepanjang Koridor kampus yang berada di lantai 2 dia lewati dengan sangat tergesa-gesa, kekhawatirannya sangat menghantui pemikirannya.Keringat dingin mulai bercucuran di dahinya.

Dia tidak tahu apa yang akan terjadi setelah itu. Dengan jarak yang tidak jauh dari ruangan kelasnya dia tidak mendengar adanya tanda-tanda  perkuliahan disana.

Dibukanya pintu secara pelan-pelan, dan benar ternyata tidak ada orang di dalamnya.“ loh kok gak ada satu manusia pun di dalam ruangan ini,kemana mereka semua ya?.”  Salwa sangat kebingungan dan duduk di sebuah kursi di dalam ruangan itu.Selang beberapa waktu, ada orang yang memasuki ruang kelas dan ternyata itu teman kelasnya Salwa.

“ loh Salwa kok kamu sendirian, mana yang lain?Tanya Dahlia heran.

“ iya nih Lia aku bingung juga, soalnya saat aku masuk tadi,  kelas ini benar-benar kosong tidak ada orang” jawab Salwa.

“ kamu udah lama ya datangnya? Aku kira Cuma aku sendiri yang telat”.

“ baru 5 menit sih aku sampai dikelas, oh iya Lia kamu udah cek grup kelas kita gak? Soalnya aku lagi gak punya paket internet nih, setau aku tadi terakhir kali aku lihat grup kelas kalau hari ini kita kuliah diruang 209” jelas Salwa.

“ oh oke bentar Sal aku cek grup kelas dulu, soalnya aku gak ada juga lihat grup kelas sedari tadi” sambil mengambil Handphone ditasnya.

“ gimana Lia ada info gak dari grup?”

“ Astagfirullah, ya ampun Sal kita salah kelas” tutur Dahlia dengan nada panik

“ seriusan Lia? Jadi kita kuliah dikelas mana?”

“ sesuai info dari grup, kita kuliah diruang 109 bukan 209” jawab Lia

“ mampus kita Lia, berarti ruang 109 dilantai satu kan?”

“ iya Sal, kita harus cepat turun kelantai satu sekarang” ajak Dahlia menarik tangan Salwa

“ iya Lia ayo-ayo”

Setelah bergegas meninggalkan ruang 209 yang berada di lantai dua, Salwa dan Dahlia dengan cepat menuruni anak tangga untuk menuju ruang 109 dilantai satu.Akhirnya sampailah mereka tepat didepan ruang 109.

Mereka pun semakin panik karena melihat  mahasiswa sudah berada didalam kelas semua dan pak Syakir selaku dosen yang mengajar dikelas hari ini sudah menjelaskan materi perkuliahan.

Sebelum masuk kelas Salwa dan Dahlia berusaha untuk menetralkan segala ketakutan yang ada pada diri mereka. Dengan penuh keyakinan mereka berdua pun memberanikan diri mengetuk pintu kelas dan memberi salam.

“ Assalamualaikum, selamat sore pak “ ucap mereka dengan serentak.

“ Walaikumsalam, ada apa? Tanya pak Syakir

“ mohon maaf sebelumnya pak, kami mahasiswa dikelas ini dan kami terlambat masuk kelas” jawab Salwa dengan gemetar.

“ kenapa bisa terlambat?Janjian ya kalian berdua terlambatnya, udah setengah jam perkuliahan dimulai dan kalian baru datang” tuturnya.

“ maaf pak, kami tidak teliti melihat ruang kelas perkuliahan hari ini. kami kira perkuliahan hari ini berada dikelas 209 dan ternyata setelah kami lihat lagi digrup kelas , perkuliahan hari ini dilaksanakan diruang 109” jawab Dahlia.

“ ada-ada saja kalian berdua ini, jelas-jelas saya menginformasikan kepada mahasiswa semua kalau perkuliahan hari ini dilaksanakan di ruang 109 bukan 209” tegas pak Syakir

“ kami minta maaf pak, lain kali kami akan lebih teliti lagi dalam menerima informasi yang diberikan dan tidak akan terlambat” ucap Salwa dengan nada memohon.

“ baiklah hari ini saya memaklumi keterlambatan kalian, tapi tidak untuk berikutnya. Pesan saya jangan mengulangi kesalahan yang sama, jelas?”

“ jelas pak” ucap mereka serentak.

“ silahkan duduk, dan pahami materi hari ini” ujar pak Syakir.

“ baik pak terima kasih banyak pak” jawab mereka berdua.

Saat Salwa dan Dahlia hendak berjalan menuju tempat duduknya, Semua pasang mata tertuju pada mereka.teman-teman kelasnya seakan tertawa melihat kejadian yang baru saja mereka alami. Usai kejadian hari itu, Salwa dan Dahlia belajar dari kesalahan yang telah mereka lakukan.

Mereka belajar untuk selalu melihat dan mendengar informasi dengan teliti dan cermat.Mereka pun berjanji pada dirinya sendiri, kalau kesalahan hari ini tidak akan pernah terjadi dan terulang lagi dihari esok. (***)

 

 

 

Karya  : Sindi Dwi Safitri