SKK Migas- KKKS UpayakanPengembangan Usaha Lokal

Jumat, 26 November 2021 - 13:34:40


Gerai UMKM binaan Petrochina
Gerai UMKM binaan Petrochina /

RADARJAMBI.CO.ID-Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) mendukung berbagai upaya pengembangan dan penguatan kapasitas para pelaku usaha lokal, termasuk UMKM di sekitar wilayah kerja perusahaan.

Hal ini bertujuan agar pelaku usaha lokal dapat memaksimalkan potensi serta memperluas akses serta jangkauan pasar, dan pada akhirnya menjadi penunjang industri hulu migas.

“Pelaku usaha lokal yang berada di sekitar wilayah kerja perusahaan menjadi perhatian serius SKK Migas dan KKKS untuk dikembangkan,” ujar Kepala Departemen Humas SKK Migas Sumbagsel, Andi Arie Pangeran.

Dengan pedoman tata kerja (PTK) yang ada di SKK Migas, katanya, mengutamakan agar pelaku usaha lokal turut menjadi penunjang industri hulu migas.

“Tentunya dengan berbagai macam peraturan yang ada supaya KKKS, mitra KKKS memenuhi kerangka keamanan keselamatan kerja,” ujarnya.

Aap, demikian biasa disapa, berharap lebih banyak pelaku usaha lokal yang memenuhi kriteria untuk dikembangkan sehingga SKK Migas dan KKKS bisa mengangkat pelaku usaha lokal untuk mengembangkan daerahnya, bisa membuka lapangan kerja, meningkatkan ekonomi setempat, dan tentunya menjadi harapan pemerintah daerah sehingga daerahnya juga bisa berkembang.

Comrel & CID Pertamina Hulu Rokan Region 1 Zona 1 Jambi Field, Afrianto mengatakan ada beberapa hal yang dilakukan pihaknya untuk penguatan pengembangan usaha lokal. Di antaranya pelatihan penguatan kapasitas terkait batik tulis, dengan pemateri pengrajin batik dari Yogyakarta tahun 2019.

Lalu, pelatihan dasar pembuatan pola batik yang diselenggarakan perusahaan bekerja sama dengan Dekranasda pada tahun 2019.

Rumah Batik binaan PHR

Lainnya, pelatihan mendasar tentang batik untuk Warga Binaan Lapas dengan pemateri dari ketua Kelompok Batik Serumpun Berlian dan pelatihan tentang Publik Speaking dengan PCMI (Purna Cakra Muda Indonesia) tahun 2021.

“Kita juga melakukan pengembangan usaha batik melalui Digital Market Place, seperti Facebook Ads, Shopee, Instagram, dan Whatshapp serta secara ofline mengikuti pameran Ekspo WTC Fasion Week, dan Bazar Simposium Nasional Akuntansi yang diselenggarakan oleh Disperindag Kota Jambi,” ujarnya.

Sejauh ini, kata Afri, bantuan yang diberikan dari perusahaan melalui program CSR sangat bermanfaat untuk masyarakat.

“Dengan bantuan dari penyediaan rumah batik, pelatihan dan lain-lainnya mereka dapat berkegiatan membatik, yang sebelumnya sebagai ibu rumah tangga. Di samping itu juga dapat menunjang perekonomian, bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga, menambah lapangan pekerjaan, menambah wawasan, dan pengetahuan,” ujar Afri.

Bantuan yang diberikan juga tepat sasaran, sehingga semua orang merasakan dampak positif dari perkembangan usaha batik.

Sementara itu, Ginandjar, Manajer Komunikasi PetroChina International Jabung Ltd menjelaskan PetroChina mendukung berbagai upaya penguatan kapasitas para pengusaha lokal, termasuk UMKM di sekitar wilayah kerja Blok Jabung agar mereka dapat memaksimalkan potensi serta memperluas akses dan jangkauan pasar.

“Contoh sukses dukungan pengembangan usaha lokal yang dilakukan PetroChina adalah KUB Batik Idola yang dikelola Ibu Suraedah di Desa Pemusiran, Kecamatan Nipah Panjang, Kabupaten Tanjungjabung Timur,” ujarnya.

Sejak 2016, kata Ginandjar, PetroChina memfasilitasi pembinaan dan pelatihan membatik secara berkelanjutan bagi KUB Batik Idola. Saat ini, produk Batik Idola telah dipasarkan tidak hanya di lingkup Provinsi Jambi tetapi juga mengikuti berbagai pameran di Jakarta dan Malaysia.

Pada bulan September 2021, PetroChina menerima penghargaan Indonesia Sustainable Development Goals Award (ISDA) kategori Gold di bidang pemberdayaan ekonomi dan keuangan bagi perempuan, untuk program Pengembangan Batik di KUB Batik Idola.

Contoh sukses serupa lainnya dari PetroChina adalah dukungan pada usaha Kopi Ajib milik M. Firdaus di Kabupaten Tanjungjabung Barat. Awalnya masyarakat desa hanya mengolah biji kopi mentah Liberika menjadi biji green bean yang dijual dengan harga rendah.

“Melalui kemitraan bersama PetroChina, akhirnya didapatkan banyak pelatihan dan berbagai bantuan sehingga dapat mengolah biji kopi menjadi minuman yang dijual langsung kepada penikmat kopi. Pada bulan Oktober 2021, Firdaus berkesempatan berbicara di Forum Kapasitas Nasional di Jakarta Convention Center. Dalam kesempatan tersebut, Firdaus bercerita tentang tentang potensi peningkatan nilai tambah produk kopi lokal dan peran PetroChina dalam upaya ini,” bebernya. (*)