Mengapresiasi Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka

Jumat, 26 November 2021 - 17:07:27


 Veni Saputri
Veni Saputri /

Pertukaran Mahasiswa Merdeka adalah program yang di luncurkan Kementrian Pendidikan,  Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), program ini di laksanakan selama 1 semester.

Kegiatan ini ini di ikuti mahasiswa kampus merdeka dari bebrbagai daerah di Indonesia, Pertukaran Mahasiswa Merdeka di lakukan untuk menumbuhkan rasa cinta mahasiswa terhadap keberagaman budaya tanah airnya serta mendorong pengutan dan perluasan kompetensi akademik mahasiswa.

Mentri Pendidikan,  Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makrim menyampaikan bahwa cintah tanah air dan pengutan kompetensi merupakan modal berharga bagi mahasiswa dalam menapaki jenjang karir.

Selain juga untuk mepersiapkan diri sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan dan mengabdi terhadap bangsa dan negara.

Apa tujuan dari Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka?

Program ini bertujuan untuk membangun rasa toleransi di kalangan mahasiswa melalui ruang-ruang perjumpaan yang terbentuk melalalui aktivitas  Pertukaran Mahasiswa dan eksplorasi keberagaman budaya Indonesia.

Direktur Jendral Pendidikan Tinggi, Nizam menerangkan elemen-elemen penting dalam Pertukaran Mahasiswa Merdeka, program ini memungkinkan terjadinya pertukaran anatar pulau baik dari PTN ke PTS maupun sebaliknya.

Perguruan tinggi wajib memberikan konverensi dan pengakuan sistem kredit semester (SKS) sebanyak 20 SKS bagi mahasiswa yang mengikuti program ini.

Program ini dapat di ikuti oleh mahasiswa semester tiga hingga semester delapan, selain memberikan kesempatan belajar di kampus lain bagi mahasiswa, dalam program ini mahasiswa akan mengeksplorasi keagamaan kebudyaan melalui kegiatan pembelajaran Modul Nusantara.

Untuk diketahui, di dalam Modul Nusantara terdapat empat jenis kegiatan utama.

Pertama, kegiatan kebinekaan di mana mahasiswa mengikuti berbagai kegiatan eksplorasi keragaaman di daerah perguruan tinggi penerima.

Kedua, kegiatan inspirasi di mana mahasiswa berdiskusi dengan figur-figur inspiratif daerah.

Ketiga, kegiatan refleksi di mana mahasiswa merefleksikan pengalaman kegiatan kebinekaan dan inspirasi.

Keempat, kegiatan kontribusi sosisal di  mana mahasiswa melaksanakan kegiatan sosial yang memberikan kontribusi kepada masyarakat di daearah perguran tinggi penerima.

Mendikbudristek menjelaskan bahwa ketika mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka, mahasiswa akan mendapatkann 20 SKS dari mata kuliah dan kegiatan kebudayaan yang mereka ikuti selama satu semester.

Mahasiswa akan berpindah dari satu pulau ke pulau lainnya untuk mengeksplorasi keagamaan budaya daerah yang bertujuan untuk meperkenalkan kebudayaan asalnya dan mengikuti perkuliahan di perguruan tinggi penerima.

Mahasiswa di sarankan untuk mengambil semua mata kuliah yang di tawarkan oleh perguruan tinggi penerima.

Namun jika, ada mata kuliah wajib yang masih harus di  tuntaskan di perguruan tinggi asal, atau jika mahasiswa tertarik untuk mengambil mata kuliajh unggulan di perguruan tinggi lain, hal tersebut di mungkinkan melalui pembelajaran secara darinng.

Dengan belajar di perguruan tinggi yang lebih unggul pada kompetensi tertentu, mahasiswa memiliki kesempatan berinovasi dengan kreatif agar secepatnya mampu mensejajarkan diri dengan mahasiswa di perguruan tinggi lainnya, khususnya di kawasan ASEAN.

Perguruan tinggi di harpakan dapat memberi peluang lebih besar kepada mahasiswa untuk menggali dan menggembangkan potensinya secara luas dan terbuka melalui kegiatan dan pembelajaran inovatif menggunakan teknologi informasi dan kemajuan teknologi lainnya.

Dalam program ini mahasiswa akan mendapatkan bantuan biaya bagi peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka

Sumber pembiayaan program ini berasal dari LPDP, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi R.I dan juga bisa bersumber dari kampus pengirim, kampus penerima, kampus mitra dan/atausumber pendanaan lain yang tidak mengikat.

Berikut ini adalah rincian sumber pembiayaan dari LPDP yang diberikan langsung kepada mahasiswa :

  • Bantuan biaya transportasi tiket pesawat (kelas ekonomi) dan kereta (maksimum kelas eksekutif) dari lokasi perguruan tinggi pengirim ke perguruan tinggi penerima pulang-pergi (at cost)
  • Bantuan biaya rapid antigen sebanyak 2 kali (pergi dan pulang), sebesar Rp 250.000 untuk satu kali perjalanan yang membutuhkan hasil tes rapid antigen (at cost).
  • Bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebesar Rp 2.400.000 dengan ketentuan
  • Jika biaya UKT melebihi Rp 2.400.000 maka yang dibayarkan hanya sebesar Rp 2.400.000.
  • Jika biaya UKT di bawah Rp 2.400.000 maka biaya yang dibayarkan sebesar biaya UKT mahasiswa yang bersangkutan
  • Penerima beasiswa dari negara seperti Kartu Indonesia Pintar dan lainlain, maka tidak akan menerima bantuan UKT.
  • Bantuan biaya hidup selama 4 bulan efektif kegiatan, diberikan Rp 700.000 per mahasiswa per bulan. Penerima beasiswa dari negara seperti Kartu Indonesia Pintar dan lain-lain, maka tidak akan menerima bantuan biaya hidup
  • Bantuan biaya akomodasi selama 4 bulan efektif kegiatan, diberikan Rp 500.000 per mahasiswa per bulan
  • Bantuan biaya pulsa untuk mahasiswa sebesar Rp 800.000 selama satu semester (akan diberikan jika bantuan kebijakan kuota internet Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak diberikan).

“Mari bersama sama kita sebagai putra putri bangsa yang akan menjadi penerus di masa yang akan datang, mari kita belajar dan menanamkan rasa kecintaan dan kepedulian untuk melestarikan keberagaman dan kebudayan Indonesia melalui program Pertukaran Mahasiswa Merdeka.”

Bertukar Sementara Bermakna Selamanya

 Penulis : Veni Saputri, Mahasiswa Pendidkan Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Kendari, Peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri (PMM-DN)