Kontribusi Generasi Muda untuk Bangsa

Dewasa ini seiring dengan perkembangan zaman, pemuda-pemudi penerus bangsa justru disibukkan dengan gadget yang dimilikinya.

Mereka cenderung menjadi pribadi yang individualis, enggan bersosialisasi dan mengurung diri di kamar mereka.

Tidak bisa dipungkiri, pandemi merupakan salah satu faktor penyebab yang paling utama dari perubahan sifat mereka.

Bagaimana tidak? Kegiatan pembelajaran yang semula di sekolah, bertemu dengan banyak orang baik teman maupun guru, kini mereka hanya sekedar berdiam diri menunggu guru memberikan materi atau sekedar bertatap melalui media virtual seperti zoom dan google meet.

Lantas apa yang seharusnya mereka lakukan sebagai pemuda-pemudi generasi penerus bangsa?

Tentu banyak hal yang bisa dilakukan agar pandemi ini tidak menjadikan mereka sebagai generasi muda yang bermalas-malasan dengan gadget.

Salah satunya ialah dengan mengalihkan ke kegiatan produktif seperti membantu tetangga atau adik dan saudara mereka yang mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran daring ini.

BACA JUGA :  Turunnya angka Stunting di Indonesia

Kegiatan tersebut dapat kita lakukan secara perorangan atau bisa jika kita mengajak teman sebaya kita atau tetangga kita, atau bisa juga jika ada organisasi seperti pemuda-pemudi kampung atau karang taruna.

Maka kita bisa mengusulkan kegiatan ini sebagai agenda tambahan dalam upaya pengabdian masyarakat, membantu adik-adik kita.

Selain itu kita juga bisa mengadakan kegiatan bank sampah atau penanaman bibit pohon ditempat yang gersang yang sangat bermanfaat untuk kita dan juga kelestarian alam kita.

Sebenarnya banyak sekali kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengisi pandemi ini menjadi kegaitan yang lebih produktif daripada hanya sekedar berdiam diri di rumah dengan gadget masing-masing.

Hal yang paling utama adalah kemauan atau niat dari dalam diri kita, terlihat sepele memang, tapi hal itu justru menjadi poin yang paling penting atau utama yang bisa membawa diri kita ke perubahan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.(**)

Penulis : Melisa Kusuma Wardani; Mahasiswi
Universitas Ahmad Dahlan