A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: fopen(/tmp/pupr_clssess_q9t5u72l5507qpvecq31sa4vaarvm55b): Failed to open stream: No space left on device

Filename: drivers/Session_files_driver.php

Line Number: 178

Backtrace:

File: /var/www/radarjambi.co.id/application/controllers/Berita.php
Line: 7
Function: __construct

File: /var/www/radarjambi.co.id/index.php
Line: 321
Function: require_once

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: session_start(): Failed to read session data: user (path: /tmp)

Filename: Session/Session.php

Line Number: 143

Backtrace:

File: /var/www/radarjambi.co.id/application/controllers/Berita.php
Line: 7
Function: __construct

File: /var/www/radarjambi.co.id/index.php
Line: 321
Function: require_once

Ketua DPRD Edi Purwanto : Tutup Celah Korupsi dengan Sistem Digitalisasi

Ketua DPRD Edi Purwanto : Tutup Celah Korupsi dengan Sistem Digitalisasi

Senin, 24 Januari 2022 - 13:25:01


Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto bersama Gubernur Jambi Al Haris menghadiri rapat kerjasama bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri), KPK di Ruang Video Conference di Rumdis Gubernur Jambi, Senin (24/1/2022).
Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto bersama Gubernur Jambi Al Haris menghadiri rapat kerjasama bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri), KPK di Ruang Video Conference di Rumdis Gubernur Jambi, Senin (24/1/2022). /

RADARJAMBI.CO.ID- Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto menghadiri rapat kerjasama bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri), KPK di Ruang Video Conference di Rumdis Gubernur Jambi, Senin (24/1/2022).

Rapat bersama itu juga turut diikuti oleh, Ketua LKPP, Gubernur Jambi, Kepala Daerah dan Ketua DPRD se Provinsi Jambi secara virtual. 

Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto mengatakan penyelenggaraan rapat tersebut, karena masih adanya celah dalam melakukan tindak korupsi pada Pemerintah Daerah (Pemda).

“Pertama adalah Pemerintah meminta kita untuk melihat potensi potensi yang disinyalir bisa menjadi celah terjadinya korupsi di seluruh Indonesia, kedua adalah terkait dengan integritas, dan yang terakhir adalah tentang budaya kerja,” katanya.

Menurut Edi, tiga hal ini yang harus terus di diskusikan secara terus menerus untuk mencegah terjadinya tindak pidana korupsi."Sistem yang baik akan memperbaiki budaya kerja, dimana dengan sistem akan memperkecil kita bertemu dengan pihak ketiga," jelasnya.

"Semuanya nanti akan menggunakan sistem digitalisasi, sehingga siapapun pemenangnya itu yang akan melakukan pengerjaan, sehingga tidak ada lagi titipan titipan," bebernya.(har)