terhampar langit
tanpa awan
berkejarlah
dua ekor burung gagak
saling mematuk
menyambar
seperti dua pedang
yang diadu.
sepasang mata bola
memandang dengan curiga
di tangannya
terbujur tubuh manusia:
sepasang
mata bola
mengandung
mata air
airmata
dua ekor burung gagak
saling mematuk
menyambar
seperti dua pedang
yang diadu
dan setiap pedang
yang diadu
akan mengambil
selembar nyawa
lekas terbunuh
& terjatuh
seekor burung gagak
yang malang
dengan parungnya
yang hitam
dan kuku-kuku tajam
seekor burung gagak
yang memenangkan
pertarungan
menggali sebidang duka
di atas tanah
dan menyumpah
selembar nyawa
yang lepas dari tubuhnya
lantas dipendam
dalam tanah
agar tak seorang pun
melihatnya.
: tetapi
sepasang mata bola
memandang dengan curiga
di tangannya
terbujur tubuh manusia
Karya : Muhammad Syahroni Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Lampung
Maulana : Dukung Teater AiR Jambi Oky : 20 tahun terakhir Antalogi Puisi bersinergi dengan Teater
Ribuan Warga Sungai Manau Bergelora Menyambut Bang Syukur Dan Khafid Muin