terhampar langit 
tanpa awan 
berkejarlah 
dua ekor burung gagak 
saling mematuk 
menyambar 
seperti dua pedang 
yang diadu.
sepasang mata bola 
memandang dengan curiga 
di tangannya 
terbujur tubuh manusia: 
sepasang 
mata bola 
mengandung 
mata air 
airmata
dua ekor burung gagak 
saling mematuk 
menyambar 
seperti dua pedang 
yang diadu 
dan setiap pedang 
yang diadu 
akan mengambil 
selembar nyawa 
lekas terbunuh 
& terjatuh 
seekor burung gagak 
yang malang
dengan parungnya 
yang hitam 
dan kuku-kuku tajam 
seekor burung gagak 
yang memenangkan 
pertarungan 
menggali sebidang duka 
di atas tanah 
dan menyumpah 
selembar nyawa 
yang lepas dari tubuhnya 
lantas dipendam 
dalam tanah 
agar tak seorang pun 
melihatnya.
: tetapi 
sepasang mata bola 
memandang dengan curiga 
di tangannya
terbujur tubuh manusia
Karya : Muhammad Syahroni Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Lampung
Maulana : Dukung Teater AiR Jambi Oky : 20 tahun terakhir Antalogi Puisi bersinergi dengan Teater
Bupati Sarolangun Hurmin Serahkan 866 SK PPPK Periode Kedua Formasi 2024