Pandemi covid-19 yang melanda Indonesia telah berjalan kurang lebih selama dua tahun lamanya. Hingga sampai saat ini, pandemi tersebut belum juga usai. Pandemi ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia.
Semua aktivitas dilakukan secara online, karena adanya pembatasan interaksi langsung dengan orang lain guna memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 yang telah menelan banyak korban.
Salah satu pengaruh yang paling dirasakan yakni dalam bidang pendidikan. Konsep pembelajaran di masa pandemi ini sangatlah berbeda.
Tadinya proses belajar mengajar dilakukan secara tatap muka, namun karena adanya pandemi ini proses belajar mengajar terpaksa harus dilakukan secara daring dengan menggunakan berbagai aplikasi jejaring sosial seperti Zoom Meeting, E-learning, WhatsApp, Google Classroom, dll.
Kuliah yang dijalani di masa pandemi seperti ini tentunya memberikan banyak dampak bagi mahasiswa dan dosen-dosen pengampu mata kuliah.
Terutama bagi mahasiswa yang saat ini sedang menghadapi fase kuliah daring dari awal masuk perkuliahan sampai saat ini.
Banyak mahasiswa yang mulai mengeluhkan proses perkuliahan secara daring ini. Mulai adanya kebosanan, banyaknya tugas yang diberikan oleh dosen, dan adanya kerinduan untuk berjumpa dengan kawan-kawan serta ingin merasakan kuliah tatap muka yang dianggap sangat membantu dalam memahami ilmu yang disampaikan dosen.
Kuliah secara online di era pandemi sangat tidak efektif dalam penyampaian materi kuliah oleh dosen.
Karena sistem kuliah online, mahasiswa banyak dituntut untuk belajar secara mandiri dan mempunyai inisiatif dalam mengembangkan segala potensi dan wawasannya.
Apabila mahasiswa hanya mengandalkan penjelasan dari dosen tanpa adanya praktik yang dilakukan secara mandiri,tentu akan menyulitkan diri sendiri dalam menghadapi kondisi yang terjadi.
Ketika menjalani perkuliahan online, terkadang ada beberapa mahasiswa yang terkendala jaringan , sehingga penyampaian materi dari dosen saat itu sulit untuk diterima dan dipahami karena suara yang terputus-putus atau keluar masuk dari kelas online.
Selain itu dalam penyampaian materinya, dosen tidak selalu menjelaskan langsung melalui platform Zoom Meeting atau Google Meet, terkadang perkuliahan dilakukan melalui WhatsApp grup atau Google Classroom yang mana hanya diberikan materi kemudian mahasiswa diminta untuk mempelajarinya sendiri.
Berbeda ketika kuliah secara tatap muka, tidak perlu khawatir dengan kendala sinyal, dan apabila ada penjelasan yang kurang dipahami bisa ditanyakan langsung kepada dosen yang mengajar.
Dengan banyaknya keluh kesah mahasiswa terhadap perkuliahan online ini, terutama ketika terkendala jaringan, perkuliahan secara online sangat tidak efektif bagi para mahasiswa terutama dalam penyampaian materi kuliah oleh dosen. (***)
Penulis : Rindiani Ulfa Aprilianti, mahasiswi dari Universitas Ahmad Dahlan
Apakah Sistem Informasi Manajemen dapat Meningkatkan Pengangguran?
Pertamina EP Jambi Dukung Percepatan Penurunan Stunting di Kumpeh Ulu dengan PMT