RADARJAMBI.CO.ID-Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto mendampingi Menteri Sosial, Tri Rismaharini pada acara peresmian Community Center KAT dan Sarana Air Bersih, MCK Komunal bagi suku anak dalam di Dusun Sungai Terap Desa Jelutih Kecamatan Bathin XXIV Kabupaten Batanghari, Rabu (16/3).
Pada kesempatan ini, turut hadir Wakil Gubernur Jambi, Abdullah Sani, Bupati Kabupaten Batanghari, M Fadhil Arief, dan sejumlah pihak lainnya.
Pada kesempatan ini, Edi Purwanto mengapresiasi kehadiran dari Tri Rismaharini yang hadir untuk melihat perkembangan Suku Anak Dalam (SAD) di Jambi.
"Karena memang satu tahun lalu buk Risma datang ke Jambi yang memang sudah datang ke sini untuk melihat apa yang bisa dilakukannya. Cita-cita buk Risma memang sangat baik, dimana ingin merubah peradaban SAD jadi lebih modern dan lebih di manusiakan," ungkapnya.
Disisi lain, Edi Purwanto juga menyebut bahwa Risma juga mengingingkan anak-anak SAD untuk mendapatkan pendidikan yang sama dengan lainnya. Ini juga kata Edi Purwanto adalah komitmen dari DPRD dan juga Pemerintah Provinsi Jambi, dimana anak SAD ini mendapatkan pendidikan yang layak.
"Kita ketahui bahwa pendidikan adalah hal dasar untuk merubah seseorang menjadi lebih baik. Tentu ini juga komitmen kami yang nantinya juga akan kita dorong pemerintah untuk bisa memberikan pelayanan pendidikan kepada anak-anak SAD ini,"ucapnya.
Sebelumnya Dalam sambutannya, Mensos menyatakan, pembangunan _community center_ dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kualitas sumber daya manusia SAD. Dengan fasilitas yang disediakan ini, diharapkan akses mereka terhadap kebutuhan dasar akan semakin luas dan bisa mengejar ketertinggalan.
"Di sini disiapkan ruang belajar, buku-buku, perlengkapan belajar, internet, televisi dan sebagainya. Anak-anak SAD bisa bertambah wawasan dan pengetahuannya. Mereka memiliki kesempatan sama untuk berkembang seperti anak-anak lainnya," kata Mensos dalam sambutannya.
Mensos memastikan akan melanjutkan dan meningkatkan dukungan terhadap SAD. Salah satunya adalah penguatan layanan kesehatan. "Saya mendapat laporan tenaga kesehatan datang dua minggu sekali. Saya bantu dengan kendaraan supaya seminggu sekali bisa kemari," katanya.
Tak lupa Mensos juga menyinggung perempuan SAD yang karena alasan adat tidak dihadirkan pada acara seremonial. "Kenapa ngga hadir? Ngga boleh ya. Nanti saya akan ajari ibu-ibu menenun dan menjahit," katanya.
Pembangunan _community center_ dilakukan dengan bersinergi bersama dunia usaha yakni dengan SKK Migas-PetroChina Internasional Jabung melalui program CSR dengan nilai Rp199.328.000.
Dengan dukungan APBN pembangunan fasilitas air bersih dan MCK komunal di dua titik dengan nilai Rp199.000.000. Kemudian dibangun pula sarana pendukung seperti solar cell, sound system, perpustakaan dan sebagainya dengan nilai Rp77.894.641.
Kemensos juga menyalurkan bantuan melalui dana hibah dalam negeri untuk 132 KK berupa paket tambahan nutrisi anak, sembako keluarga, perlengkapan keluarga, bibit tanaman, TV 40 inch dengan nilai Rp99.962.000. Selain itu, dari Gramedia juga menyerahkan bantuan berupa buku edukatif sebanyak 200 eks.
Sebelumnya, selama pandemi, telah diberikan Bantuan Sosial Tunai (BST) sebesar 300 ribu/bln. Saat ini, bantuan sudah beralih ke program bansos regular berupa Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
*Tentang KAT*
Di Suku Anak Dalam (SAD) Sungai Terab, terdiri dari 5 (lima) Temenggung dengan jumlah total 169 Kepala Keluarga (KK) yang memperoleh pengakuan dan perlindungan kemitraan kehutanan (kulin KK) dari Menteri LHK Nomor SK.6838/MENLKH-PSKL/PKPS/PSL.0/10/2018 atas lahan seluas ± 114 (seratus empat belas) hektare, dengan ketentuan hasil penyadapan karet tetap dijual kepada pihak PT Wahana Perintis sesuai harga pasar.
Sebagai penerima Kulin KK, mereka dapat memanfaatkan lahan untuk kegiatan usaha di areal tersebut antara lain usaha pemanfaatan kawasan, usaha pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (HHBK) dan usaha pengembangan _agroforestry_, _silvofishery_ dan _silvopasture_.
SAD di lokasi ini masih hidup di dalam sudung - sudung/pondok terpal sehingga diperlukan pendekatan layanan sosial melalui _community center_. Yang utama dari _community_ adalah pendampingan dan layanan sosial dasar yang berkelanjutan.
Konsep shelter yang diharapkan warga ialah yang terintegrasi dengan kegiatan layanan sosial baik kesehatan, pendidikan, ekonomi, peningkatan kapasitas dan lainnya. (*)
Penulis:
Endang
Editor:
Ansori