Radarjambi.co.id-SUNGAI PENUH- Pertandingan sepak bola Walikota Sungai Penuh Cup 2022 antara kesebelasan Dinas Pendidikan versus Ajudan Walikota dan Wakil Walikota Ahmadi Zubir - Alvia Santoni, ricuh, Minggu(2/19) sore kemarin.
Berdasarkan data yang dihimpun media ini, Pertandingan yang berlangsung di Stadion Pancasila Tanah Kampung itu langsung dihentikan, dan Senin 3/10 stadion Pancasila sudah digaris polisi.
Salah seorang penonton yang enggan disebutkan namanya mengatakan, kericuhan terjadi disebabkan pemain kesebelasan Dinas Pendidikan menyenggol Wakil Walikota Sungai Penuh Alvia Santoni.
"Wawako yang ikut main bola kaki memperkuat Ps. ADC wako & Wawako tersengol oleh salah satu pemain dinas pendidikan yang mengejar bola. Dimana posisi bola saat itu diposisi wawako sehingga membuat wawako marah dan pergi keluar lapangan," ungkapnya
Hal ini, lanjut dia, membuat ADC yang berada dipinggir lapangan mengejar pemain Dinas Pendidikan.
"Ajudan yang berada diluar lapangan masuk kelapangan mengejar pemain dinas pendidikan sehingga terjadi keributan dan permainan terpaksa dihentikan oleh Polsek Sitinjau Laut," tandasnya.
Berdasarkan informasi dari warga setempat, Saat ini pihak kepolisan sudah memasang garis polisi dipintu masuk stadion Pancasila.
Hal itu bisa menandakan bahwa turnamen Walikota Sungai Penuh Cup 1 dihentikan. Apalagi pergelaran tersebut disinyalir tidak mengantongi izin keramaian dari kepolisian.
"Lapangan KONI sudah di segel pagi tadi (Senin, 3 Oktober 2022)," ujar warga.
Terkait peristiwa itu Awak media sudah mencoba menkonfirmasi Kapolsek Sitinjau Laut IPTU Maizardi dan Kadispora Kota Sungai Penuh Don Fitri Jaya, namun belum dapat ditemui.
Dikirimi pesan via WhatsApp pun belum ada ada balasan. (mko/akd)
Kajari Tebo Himbau Siswa-siswi SMKN 1 Tebo Bijak Gunakan Medsos
Mantan Wakil Bupati Muarojambi penuhi panggilan pemeriksaan KPK
Kajari Baru Diminta Usut Dugaan Korupsi Proyek TPS 3R Di Sungaipenuh
Satlantas Polres Muarojambi Himbau Pengendara Jangan Mendahului dari Sebelah Kiri
Siswi SMA 2 Tebo Bicara Tentang Krisis Iklim Di KTT Iklim PBB