Seriuskah Pemkot Sungaipenuh Jadi Tuan Rumah MTQ - 51 Provinsi Jambi ?

Jumat, 14 Oktober 2022 - 22:45:29


/

Radarjambi.co.id-SUNGAIPENUH - Keseriusan pemerintah Kota Sungaipenuh menjadi tuan rumah pelaksanaan MTQ ke 51 tingkat provinsi Jambi patut dipertanyakan.

Hal ini banyak dilontarkan pemuka masyarakat dan sejumlah ulama beberapa hari ini dikota Sahalun Suhak Seletuh Bedil.

Bukan tidak beralasan, lokasi utama yakni di eks lapangan perkantoran Pemda Kerinci dulunya di Desa Koto Renah masih terlihat semrawut dan kegiatan proyek perbaikan Tribun dan pendataran lapangan.

Salah seorang pengamat sosial kota Sungaipenuh, Rudi Hartono, SpdI, M.Pd kepada media ini, mengaku Pesimis dan kecewa dengan Pemkot Sungaipenuh yang terkesan lamban melakukan persiapan terkait Event besar tahunan yang dipercayakan dipusatkan dikota Sungaipenuh.

Hal ini diungkapkan nya lantaran ini merupakan sejarah pertama kali dan akan dikenang kedepannya.

"Sudah menghitung hari, belum tampak kita lihat progres kesiapan lokasi utama, kafilah, tampilan kota bahkan persiapan lainnya. Kita pesimis kesiapan panitia dan khafilah Kota Sungaipenuh sendiri. Apalagi datang nya pujian dari tamu luar," Kata Rudi.

Bahkan dirinya berharap dengan waktu yang tersisa Pemkot bersama pihak yang terkait kejar tayang untuk segala hal terkait Event ini.

"Ya, kalau memang Pemkot Sungaipenuh sudah merasa bekerja maksimal dalam persiapan ini. Buktikan kita bisa sukses sebagai tuan rumah sekaligus meraih peringkat juara yang tidak memalukan," harap Tokoh Muda yang berasal dari Tanah Kampung ini.

Sementara itu, Wardizal Aktivis LSM Getar menyikapi perkembangan rehabilitasi tribun dan WC lokasi MTQ yang hingga Jum'at 14 Oktober 2022 masih dilaksanakan oleh pelaksana proyek.

"Berdasarkan hitungan kalender Waktu pelaksanaan pembukaan MTQ 16 hari lagi. Untuk pekerjaan fisik tribun dan WC sampai sekarang masih tampak diburu," ujarnya

Menurut dia, kondisi cuaca yang saat ini rentan mengalami hujan membuat kondisi lapangan depan ex kantor Bupati Kerinci menjadi becek.

"Kondisi lapangan sekarang becek, hujan terus saja berlangsung. Ini tentu akan menghambat pekerjaan," ujarnya.

Dia mengungkapkan, semestinya Pemkot Sungaipenuh menggelar tender jauh sebelum MTQ ini akan dilaksanakan, hal ini membuat masyarakat banyak mempertanyakan keseriusan Pemkot Sungaipenuh terkait kesiapan menjadi tuan rumah.

"Ini yang kita sayangkan, tender proyek senilai Rp. 900 ini digelar jauh sebelum ini semestinya. Dilihat dari papan nama pemenang, pekerjaannya hanya berlangsung 30 hari.

Ini sangat mepet sekali waktunya, karena Pembukaan dilaksanakan 1 November nanti," terangnya.

Pengawas dari Dinas PU Kota Sungaipenuh mengungkapkan, akan terus memdesak kontraktor untuk bekerja siang dan malam.

Dia mengakui, pekerjaan waktu 30 hari menjelang pembukaan MTQ sangat menguras tenaga apalagi pekerjaan masih banyak dilakukan.

" Ya, harus kerja siang malam. Pekerjaan loteng dan lantai granit belum dilaksanakan. Kita dilapangan terus mendesak kontraktor untuk bekerja cepat, apalagi waktu sudah mepet," ujarnya. (mko/akd)