Yanti (A1A322005)
Aina Pitri kholiza (A1A322009)
Mahasiswa Universitas Jambi
RADARJAMBI.CO.ID-Seorang nenek di tapanuli selatan dianiaya oleh sejumlah pelajar, yang mengenakan pakaian sekolah pramuka. Para pelajar itu mengendarai empat motor, tidak mengenkan helm dan berhenti di tepi jalan lalu menghampiri seorang nenek. Salah satu motor berpelat T yang di tumpangi oleh 2 pelajar berhenti tepat di depan nenek.
Pelajar itu mengajak nenek berbicara dengan posisi kedua pelajar itu masih berada di atas motor yang mereka kendarai dan tiba tiba remaja pelajar dari motor yang berhenti di depan nenek itu berlari dan menendang si nenek yang tidak melakukan kesalahan apapun. Sang nenek langsung jatuh tersungkur ke tanah dan sejumlah pelajar itu lantas langsung pergi meninggalkan nenek itu yang telah mereka tendang.
Nenek itu kemudian berdiri setelah jatuh tersungkur dan berjalan kearah yang berlawanan. ternyata nenek itu tidak hanya pertama kali di aniaya oleh orang tetapi sudah beberapa kali di aniaya dengan cara di pukul menggunakan kayu oleh sekelompok pelajar yang sama.
Di dalam video itu sudah di amankan anggota orang yang telah menganiaya si nenek yaitu berjumlah enam orang, kalau di lihat dari video yang terlihat saat menendang nenek hanya ada lima orang, dan dalam video yang memukul si nenek menggunakan kayu ada empat pelaku di dalam videon itu namun jika di gabungkan hanya ada enam orang pelaku saja dari dua videonya.
Video itupun akhirnya viral di media sosial. Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, video tersebut direkam salah satu pelajar yang bersama mereka. Video itu beredar setelah salah satu pelejar meminta video tersebut dan didkirim atau disebarkan ke grup whatsap (WA). Para pelajar itu masih satu sekolahan, mereka duduk di kelas 11 SMK di tapsel dengan usia 15-16 tahun.
Imam menduga nenek yang di tendang itu merupakan ODGJ. Saat di Tanya oleh pihak polisi sang nenek tidak memberikan tanggapan secara pasti, dari pihak polisi berkoordinasi dengan pihak dinsos untuk mencari keberadaan keluarga nenek dan nenek tersebut telah di bawa ke dinsos karna sang nenek akan di rehabilitasi untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik.
Polisi mengungkap motif dari para pelajar yang menendang seorang nenek hingga tersungkur di tapanuli selatan, kepada polisi, para pelajar itu mengakui perbuatannya karena iseng.
jadi untuk sementara, para pelajar ini mengaku bahwa “tidak sengaja atau iseng-iseng dan tidak ada niatan untuk melukai nenek tersebut”, kata kapolres tapsel, AKBP imam zamroni sesperti di lihat di akun instagram polres tapsel, @official, polrestapsel, senin (21/11/2022).
Polisi lalu memanggil orang tua para pelajar tersebut, pihak sekolah, hingga kepala desa setempat. Petugas keamanan juga mencari nenek yang menjadi korban dalam video tersebut. Orang tua pelajar meminta maaf atas aksi kurang ajar tersebut . mereka menyampaikan permohonan maafatas tindakannya kepada korban, keluarga, korban dan masyarakat umum.
” Saya perwakilan ortu murid-murid minta maaf sebsar-besarnya terhadap korban atas tindakan anak kami dalam waktu pergi ke sekolah melakukan tindak kekerasan terhadap seorang nenek” kata perwakilan pelajar, maraindo harahap, dalam video yang di unggah di akun instagram polres tapsel, @official.polrestapsel.
Nah dari sini bisa disimpulkan motif yang di lakukan oleh para pelajar remaja ini, kita harus menyikapi ini dengan tegas karna iseng iseng yang di lakukan oleh pelajar itu tidak masuk akal sama sekali, jika emang iseng kenapa tidak iseng yang bermanfaat contoh bermain futsal dan sebagainya kenapa harus menendang nenek yang tidak bersalah.(*)
Saung Teater Kembali Pentas, Meriahkan Malam Puisi Airlangga (MPA)
Transactional Marketing: Mendongkrang Penjualan atau Mengubur Usaha Perlahan?
Hari Pahlawan: Ki Hajar Dewantara untuk Perjuangan Pendidikan Indonesia
Mewakili Pj Wali Kota, Staf Ahli Moncar Tutup Diklat PKA Pemerintah Kota Jambi