Cegah Radikalisme di Kalangan Anak Muda

Senin, 05 Desember 2022 - 22:43:07


/

Oleh: Marta Satria Nugraha dan Deni Nopriansya

Mahasiswa Universitas Jambi 

RADARJAMBI.CO.ID – Siti Elina berusia 25 tahun, wanita yang membawa pistol dan mencoba menerobos Istana Negara, Jakarta Pusat, resmi ditetapkan sebagai tersangka. Hasil penyelidikan Densus 88, Siti Elina diduga terhubung dengan kelompok radikalisme yang terkait dengan eks Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Negara Islam Indonesia (NII) Selasa (25/10/2022)

“Dari pemeriksaan sementara dan hasil analisis di Densus 88 ditemukan memang yang bersangkutan terhubung secara media sosial kepada beberapa akun yang kita indikasikan sebagai akun eks HTI maupun akun NII atau Negara Islam Indonesia,” kata Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Kombes Pol Aswin Siregar dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (26/10/2022).

Apa itu Radikalisme? Menurut Bahasa Radikalisme adalah paham atau aliran yang menghendaki perubahan atau pembaruan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis 

Menurut para ahli, Hafid (2020) menjelaskan bahwa gerakan Radikalisme adalah sikap atau semangat yang membawa pada tindakan yang bertujuan melemahkan dan mengubah tatanan yang mapan dengan menggantikan dengan gagasan atau perubahan baru, gerakan perubahan kadang disertai dengan tindakan kekerasan.

Sementara Surtono Kartodirdjo mengartikan radikalisme sebagai gerakan sosial yang menolak secara menyeluruh tertib sosial yang sedang berlangsung dan ditandai dengan kejanggalan moral yang kuat untuk menentang dan bermusuhan dengan kaum yang memiliki hak-hak istimewa dan yang berkuasa (Kartodirdjo, 1985:38)

Inti dari tindakan radikalisme adalah sikap dan tindakan seseorang atau kelompok tertentu yang menggunan cara – cara kekerasan dan mengusung perubahan yang di inginkan, radikalisme sering dikaitkan dengan terorisme karna kelompok radikal dapat melakukan cara apapun agar keinginannya tercapai, termasuk meneror pihak-pihak yang tidak sepaham dengan mereka.

Faktor terjadinya radikalisme Seperti yang di jelaskan di atas adalah, Pertama faktor pemikiran, radikalisme dapat terjadi karna adanya pemikiran bahwa segala sesuatu harus di kembalikan ke agama walaupun dengan cara yang kaku dan menghalalkan segala tindakan kekerasan, kedua faktor politik, adanya pemikiran sebagian masyarakat bahwa seorang pemimpin hanya berpihak kepada salah satu kelompok tertentu, maka dari itu muncul keinginan dari kelompok-kelompok masyarakat untuk menegakkan keadilan, ketiga faktor ekonomi, faktor ekonomi ini juga dapat menimbulkan terjadinya paham Radikalisme yang mana di saat seseorang sedang terdesak membutuhkan sesuatu maka orang tersebut akan melakukan apa saja termasuk meneror orang lain, keempat faktor sosial, Masi erat hubungannya dengan faktor ekonomi tadi, yang mana di faktor sosial ini masyarakat kelas ekonominya lemah pada umumnya berpikiran pendek dan mudah percaya, yang mana jika di hasut dengan orang yang berpikiran radikal mereka akan mudah terpengaruh, kelima faktor psikologis, kejadian-kejadian pahit yang di alami seseorang juga dapat menjadi faktor penyebab radikalisme, masalah ekonomi, masalah keluarga, rasa benci dan dendam, itu semua dapat membuat seseorang menjadi radikalis, faktor yang terakhir adalah faktor pendidikan, yang mana jika guru Agama, guru Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan (PPKn), maupun guru Bimbingan Konseling (BK) memberikan ajaran yang salah kepada murid maka hal tersebut yang akan menimbulkan munculnya radikalis.

Nah adapun cara untuk menghindari paham radikal ini dengan cara pertama memperkuat pengetahuan nilai – nilai pancasila untuk mencegah berkembangnya Radikalisme, Karna dengan adanya penguatan Nilai-nilai pancasila kita bisa lebih sadar mana yang menjerumuskan kita ke arah yang radikal, apalagi pancasila sendiri kan adalah ideologi negara kita, maka kita sebagai yang mempercayai ideologi itu harus mengerti apa saja butir – butir dari lima sila yakni dari sila pertama sampai sila ke lima. Yang ke dua tentang memperkuat pendidikan agama, agama merupakan pondasi awal seseorang seseorang dalam berbuat sesuatu, dengan adanya pendidikan agama yang kuat, maka seseorang akan bisa membentuk pribadi yang hebat dan tidak akan bisa dengan mudah di pengaruhi oleh radikalisme. Yang ketiga adalah penguatan karakter, dengan karakter yang kuat maka seseorang akan sulit di masukin paham radikal dalam dirinya, salah satu faktor penyebab terjadinya radikalisme adalah sosial, jika seseorang tidak mempunyai karakter yang kuat maka orang akan lebih mudah terhasut dengan orang lain.(*)