Pelayanan Kebidanan Harus Didukung Teknologi

Selasa, 20 Desember 2022 - 09:59:10


Ilustrasi
Ilustrasi /

Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan (Turingsih, 2017).

Bidan sebagai ujung tombak dari pelayanan Kesehatan bagi masyarakat dengan jumlah tenaga yang saat ini sudah melebihi 400.000 orang.

Bidan menjadi ujung tombak pelayanan di masyarakat karena jumlahnya besar dan bidanlah tenaga yang mendapatkan izin melakukan kesehatan ibu saat hamil, melahirkan hingga menyusui harus terpantau dan ditangani dengan baik dan hati-hati.

Tak hanya pendampingan dari segi kesehatan fisik yang harus diperhatikan melainkan juga pendampingan secara mental agar para ibu tetap tenang dan bahagia saat menjalani masa-masa kehamilan hingga memberikan ASI eksklusif pada buah hati.

Seorang bidan tidak hanya memberikan pelayanan di fasilitas kesehatan, seorang bidan juga dilatih mampu memberikan pelayanan home care dengan standar kesehatan yang telah ditetapkan.

Peluang karir seorang bidan pun sangat luas, tak hanya mengabdikan diri di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lain melainkan juga mampu menjadi seorang pegawai negeri sipil (PNS) atau membuka praktik mandiri.

Menjangkau masyarakat di daerah diperlukan sistem layanan kesehatan yang lebih kuat, terutama dengan peran teknologi, sehingga apabila ada stressor seperti pandemi, pelayanan kesehatan di daerah akan lebih mampu merespon.

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. (Nurmawati 2018).

Hadirnya teknologi yang membantu bidan di Indonesia, memaksimalkan peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak.

Teknologi yang dibangun untuk kepentingan bersama, jejaring yang kuat sangat penting dan strategis Bidan menjadi tenaga kesehatan yang strategis karena berada di tengah masyarakat dan mereka menjadi garda terdepan dalam pelayanan kesehatan, apalagi sebagian besar bidan di Indonesia berada di daerah terpencil.

Tentunya optimalisasi teknologi dapat membantu pelayanan kesehatan menjadi lebih efektif, berkualitas, dan nyaman Bidan harus mampu menghadapi tantangan kemajuan teknologi informasi saat ini.

Bidan harus menambah wawasan agar bisa menangani keluhan pasien yang sudah lebih dulu mencari informasi lewat internet.

Terkait tugas pokok dan fungsi bidan, yang bersangkutan tentunya dituntut memiliki kompetensi dan update teknologi yang profesionalitas sebagai seorang bidan yang mampu melayani dengan prima.

Kemudian dituntut humanis dalam rangka mendukung serta mewujudkan kesehatan ibu dan anak.(*)

 

Penulis :
Wulan rahmdhani S.ST.M.R.Dr.PH
Eka Novyriana, S.S.T., M.P.H.
Dessi Irwanti Mustofa
 Triana Susanti