Bukan Perempuan Biasa

Selasa, 27 Desember 2022 - 20:44:20


 Purwanti, mahasiswi
Purwanti, mahasiswi /

Radarjambi.co.id-Perkenalkan nama saya Purwanti lahir di kota Boyolali pada tanggal 26 Juni 2002. Saya adalah seorang perempuan yang sederhana, tetapi saya tidak ingin kesederhanaan saya menjadi hal yang tidak bermakna bagi orang lain.

Saya ingin menjadi orang yang berguna bagi sesama, dapat menjunjung nama baik orang tua dan dapat menentukan pilihan hidup yang saya sukai. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa saya harus kuliah.

Kuliah adalah proses menjadi pribadi yang lebih baik dengan berbagai macam tantangan yang telah disusun. Mulai dari belajar mengasah ilmu, melatih kesabaran dalam mengerjakan tugas, bahkan kerja keras yang dibutuhkan untuk mengerjakan skripsi.

Semua itu adalah tantangan untuk menjadi pribadi yang luar biasa. Dijenjang kuliah tidak hanya mengajarkan mahasiswa untuk mengejar ilmu dan skil, tetapi juga sebagai ajang untuk melatih diri dibidang kepemimpinan dan bersosialisasi dengan masyarakat. Caranya dengan mengikuti berbagai pilihan organisasi yang tersedia di kampus.

Banyak orang yang beranggapan bahwa kuliah tidak penting, kuliah hanya menghambur uang bahkan mereka beranggapan kuliah itu membosankan karena yang dipelajari begitu rumit.

Tetapi apa yang mereka bayangkan tidaklah sesuai dengan relita yang terjadi. Banyak orang kurang memahami apa itu kuliah.

Berdasarkan pendapat Deputi Menteri Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dan Moderasi Beragama, Kemenko PMK Prof Dr R Agus Sartono, MBA mengatakan, setiap tahun ada sekitar 3,7 juta pelajar lulus SMA, MA dan SMK.

Namun tak semua pelajar lulusan setingkat SMA tersebut bisa meneruskan kebangku kuliah.Dari data Kemenko PMK hanya sebanyak 1,8 juta lulusan SMA bisa meneruskan kuliah ke perguruan tinggi.

Rendahnya tingkat kesadaran akan pentingnya pendidikan yang tinggi khususnya untuk wanita, tentu menjadi sebuah hal yang patut disayangkan.

Merasa tidak perlu, tidak berkewajiban, atau bahkan tidak begitu menginginkan adalah sejumlah alasan yang kerap dilontarkan. Sehingga wanita kerap mengesampingkan pendidikan.

Kuliah menurut saya penting karena saya sebagai wanita perlu banyak belajar seperti yang telah di ucapkan RA Kartini sebagai pejuang emansipasi wanita “Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandanganya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya”.

Ilmu dan pengalaman di perkuliahan sangat berguna dikehidupan modern. Contoh sederhananya pendidikan dapat menajadikan wanita sebagai guru terbaik bagi anak-anaknya.

Karena ilmu tersebut dapat digunakan untuk mengajarkan tentang nilai moral, nilai agama, dan nilai kehidupan lainnya.

Menurut orang lain kuliah hanya menghamburkan uang. Menurut saya banyak manfaat yang didapatkan pada saat kuliah. Contoh kecilnya dengan kuliah, wanita mempunyai pemikiran yang kritis, dan berwawasan luas sehingga tidak mudah untuk ditipu.

Wanita yang berpendidikan akan memiliki sikap mandiri dan dapat membantu financial keluarga, baik itu bisnis pasangannya maupun membangun bisnisnya sendiri.

Bahkan bagi mahasiswa yang kurang mampu dapat mengajukan beasiswa yang difasilitasi kampus.

Dizaman era milenial ini, wanita harus setara dengan laki-laki. Jangan ada perbedaan yang lebih tinggi maupun lebih rendah. Jadilah seorang ibu rumah tangga dan juga wanita karir.

“Dibalik suksesnya laki- laki, terdapat wanita hebat dibelakangnya” atau ”kecerdasan seorang anak diturunkan dari ibunya” ungkapan ini menunjukan bahwa betapa pentingnya peranan seorang wanita di dalam kehidupan.

Karena wanita adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya, untuk membangun Generasi Madani yang akan meneruskan perjuangan kita berikutnya.(*)

 

Penulis :  Purwanti, mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan