Membuat Latar Belakang Masalah yang Tepat (2)

Sabtu, 11 Maret 2023 - 20:59:16


/

Radarjambi.co.id-Dalam proposal penelitian atau proposal skripsi terdapat uraian latar belakang masalah pada Bab 1. Uraian tersebut sedikit banyak mengurai seputar alasan peneliti memilih objek dan subjek penelitian.

Dalam konteks penelitian bidang bahasa Indonesia dan pembelajarannya, objek penelitian berupa aspek-aspek kebahasaan.

Sementara itu, dalam konteks serupa, subjek penelitian berupa teks dengan ragam tulis dan nontulis/lisan.

Sebagai contoh, ada judul proposal penelitian atau proposal skripsi bidang bahasa Indonesia dan pembelajarannya, yaitu “Preposisi dalam Fabel Si Kucing & Si Rubah dan Kaitannya dengan Bahan Ajar Teks Narasi Fabel di Kelas VII SMP”.

Objek penelitian adalah preposisi atau kata depan, sedangkan subjek penelitian adalah teks fabel Si Kucing & Si Rubah dan keterkaitannya dengan bahan ajar teks narasi fabel di kelas VII SMP.

Peneliti memilih topik preposisi atau kata depan bukanlah tanpa alasan. Di dalam Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VII SMP/MTs disebutkan, aspek kebahasaan dalam cerita fabel adalah kata sifat, keterangan tempat, kata depan, kata sambung urutan waktu, kalimat langsung dan tidak langsung pada dialog fabel.

Selain itu, ada pula penggunaan tanda baca berkaitan dengan penulisan kata seru, si dan sang, kalimat langsung/tidak langsung, dan huruf kapital nama orang.

Alasan lainnya, teori preposisi atau kata depan mudah ditemukan dalam sejumlah buku bidang bahasa.

Sebagai contoh, teori preposisi atau kata depan diulas secara ringkas oleh Harimurti Kridalaksana dalam bukunya, Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia.

Buku lainnya, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat (2017) karya Anton M. Moeliono, dkk. yang merupakan penyempurnaan dari edisi sebelumnya.

Selain objek dan subjek penelitian, uraian latar belakang masalah dalam proposal penelitian atau proposal skripsi bidang bahasa Indonesia dan pembelajarannya juga memuat bukti objek penelitian berupa data kebahasaan.

Misalnya, terdapat preposisi atau kata depan di pada nukilan cerita fabel Si Kucing & Si Rubah.

Kalimat ditulis, Di hutan itu hiduplah seekor kucing dan rubah. Preposisi di dalam kalimat menunjukkan bahwa dalam cerita fabel Si Kucing & Si Rubah memuat kaidah kebahasaan teks cerita fabel.

Selanjutnya, peneliti menuliskan bunyi redaksional Kompetensi Inti/Kompetensi Dasar (KI/KD) Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 (K-13) dan/atau Capaian Pembelajaran/Tujuan Pembelajaran (CP/TP) Bahasa Indonesia Kurikulum

Merdeka, terutama terkait teks narasi cerita fabel. Bunyi redaksional KI/KD dan/atau CP/TP dapat ditulis sesuai yang tertera di buku guru atau buku siswa mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII SMP.

Berikutnya, peneliti menuliskan keterkaitan bahan ajar dengan teks yang sudah dipilihnya. Jika merujuk Ratumanan & Rosmiati (2019), ada beragam bahan ajar yang dapat dipilih, salah satunya ialah modul.

Dengan begitu, modul menjadi jawaban atas pertanyaan keterkaitan preposisi atau kata depan dalam teks fabel Si Kucing & Si Rubah dengan bahan ajar teks narasi fabel di kelas VII SMP.

Selain modul, masih ada brosur, buku ajar, LKPD, dan wall chart.

Pemilihan bahan ajar disesuaikan dengan KD dan jenis teks yang akan diajarkan.

Selama ini, kebanyakan mahasiswa lebih memilih modul sebagai bahan ajar teks terkait di jenjang SMP dan SMA.

Struktur modul meliputi judul, petunjuk belajar, rumusan kompetensi, informasi pendukung, uraian materi, latihan, tugas/langkah kerja, dan penilaian.

Bila didesain sebagus mungkin, modul dapat pula diajukan untuk mendapatkan sertifikat HAKI.

Setelah dinyatakan lulus dalam sidang skripsi, mahasiswa dapat memiliki luaran artikel jurnal atau prosiding seminar dan sertifikat HAKI atas modul yang disusun bersama dosen pembimbing skripsi.

Kelak, dua luaran itu dapat dimanfaatkan dalam portofolio saat hendak studi lanjut S-2 dan/atau melamar pekerjaan sebagai guru.

Bahkan, modul itu dapat ditawarkan kepada pihak guru atau sekolah dan digunakan dalam mengajar.(*)

 

Penulis : Sudaryanto, M.Pd., Dosen Mata Kuliah Penelitian Bahasa di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan; Mahasiswa S-3 Ilmu Pendidikan Bahasa UNY