Radarjambi.co.id-JAMBI- Pemerintah Kota Jambi melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Jambi sukses menggelar penyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2024, yang berlangsung di BW Luxury Hotel, Rabu (15/3).
Kegiatan Musrenbang tersebut juga disiarkan ke masyarakat melalui live streaming dan siaran TV Lokal.
Mengangkat tema besar “Penguatan Stabilitas Ekonomi, Daya Saing Sumber Daya Manusia dan Daerah, Infrastruktur yang handal serta Lingkungan Hidup Berkelanjutan”, Musrenbang kali ini diawali dengan paparan Wali Kota Jambi H Syarif Fasha terkait dengan visi, misi, dan rancangan RKPD Pemkot Jambi untuk tahun 2024.
Kepala Bappeda Kota Jambi, Sehendri mengatakan Musrenbang ini sebagai forum dalam penyampaian RKPD 2024 untuk disepakati dan dituangkan dalam berita acara kesepakatan dalam RKPD 2024. Musrenbang ini diikuti lebih dari 500 orang dari unsur Forkompimda, stakeholder, kepala OPD, Camat, Lurah, Forum RT.
Selain itu, dalam Musrenbang ini juga turut mengundang narasumber diantaranya Wali Kota Jambi, Syarif Fasha yang menyampaikan pokok-pokok RKPD 2024, Kepala Bappeda Provinsi Jambi yang menyampaikan pokok-pokok RKPD Provinsi Jambi 2024, dan Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Infrastruktur Pemukikan, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementrian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat, Pandu Gunadi yang menyampaikan kebijakan dan strategi mengenai penyelenggaraan infrastruktur tahun 2024.
Wali Kota Jambi, Syarif Fasha menyampaikan Musrenbang ini akan menjadi tolak ukur pembangunan untuk tahun 2024 nantinya.
Ada empat aspek usulan yang menjadi pertimbangan dalam Musrenbang ini, diantaranya usulan bersifat aspiratif dari masyarakat, Usulan yang bersifat Tekhnokratik, Usulan Bersifat Politis (Pokok Pikiran Dewan), dan Usulan yang bersifat prioritas.
"Dari aspek itulah kemudian dikemas dalam Musrenbang, baik ditingkat kelurahan, kecamatan hingga tingkat kota," katanya.
Usulan yang telah di kemas baik dalam Musrenbang tingkat Kelurahan, kecamatan, hingga tingkat kota, itu sudah memenuhi empat aspek tersebut. Tinggal nantinya, usulan itu akan diberi peringkat. Sebab tidak semua usulan itu bisa diakomodir, karena keterbatasan APBD Kota Jambi.
"Jadi akan dipilih skala prioritasnya," katanya. Menurut Fasha, pemerintah tidak bisa mengandalkan pembangunan berdasarkan dana transfer dari pusat. Sebab dana transfer itu setiap tahunnya bukan bertambah justru berkurang.
"Oleh karena itu kita harus meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) kota Jambi. Dalam meningkatkan PAD tersebut, kita butuh dukungan dari semua pihak. Mulai dari masyarakat, ketua RT, Lurah, camat, DPRD dan lain sebagainya.
Sehingga ketika PAD kita meningkat, maka akan semakin banyak usulan masyarakat yang bisa kita realisasikan. Akan banyak usulan dari dewan yang bisa kita realisasikan, dan prioritas pembangunan daerah kita juga akan bertambah," ujar Fasha.
Dalam Musrenbang itu, Fasha juga menyinggung pembangunan kantor Wali Kota Jambi baru. Dia mengatakan bahwa di dalam menjalankan roda pembangunan, pihaknya mengutamakan terlebih dahulu kepentingan masyarakat.
Seperti pelayanan publik, pelayanan kesehatan, pendidikan, ruang terbuka hijau (RTH) dan lain-lainnya. Setelah hal tersebut selesai dilaksanakan barulah pihaknya melakukan pembangunan Kantor Walikota Jambi.
"Jadi itu kantor dibangun untuk wali kota selanjutnya. Kantor ini bukan untuk saya, saya hanya membangunnya. Mudah-mudahan kantor ini akan memberikan manfaat dan meningkatkan etos kerja pemerintahan selanjutnya.
Harapan kami kantor baru ini agar dijaga sebaik mungkin karena ini merupakan icon Pemerintah Kota Jambi," kata Fasha.
Sementara dalam sesi pemaparan RKPD 2024, Fasha mengatakan bahwa pihaknya akan fokus menangani kemiskinan ekstrem. Di mana di kota Jambi terdapat kurang lebih 7000 KK yang masuk ke dalam kategori miskin ekstrim.
"Ini akan kita selesaikan mulai tahun ini juga," jelasnya. Fasha juga memaparkan beberapa proyek strategis tahun 2024, diantaranya : Pembangunan Infrastruktur Dan Sarpras Penanganan Banjir Dan Kebakaran; Pengembangan Sistem Pengolahan Air Minum Dan Jaringan Distribusi.
Pembangunan Dan Pengembangan Jaringan Instalasi Pengolahan Air Limbah Terpusat; Pengembangan Pusat-Pusat Layanan Kesehatan; Pengembangan Pasar Rakyat Dan Sarana Perekonomian Lainnya; Pengembangan Sarpras Pendukung Moda Transportasi Perkotaan.
Pembangunan Dan Rehabilitasi Gedung Pemerintah; Pembangunan & Pengembangan Pedestarian Serta Ruang Terbuka Hijau; Pembangunan Gedung Dan Sarpras Keolahragaan, Gedung Serba Guna, Dan Gedung Pengembangan Riset Dan Balai Latihan Kerja Tematik dan Pengembangan Energi Baru Dan Terbarukan.
Kata Fasha, pada Musrenbang RKPD Kota Jambi 2024 ini, pemerintah menerima usulan Pokir DPRD sebanyak 1.386 Usulan, dan usulan masyarakat dari hasil Musrenbang tingkat kecamatan sebanyak 2.514 Usulan.
Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan, Bappeda Provinsi Jambi, Nurjanah Pangeran mengatakan tema pembangunan Provinsi Jambi tahun 2024 adalah Pengurangan Ketimpangan untuk Pertumbuhan yang Inklusif dan Berkelanjutan.
Sasaran pembangunan pertumbuhan ekonomi diangka 4,7 - 5,15 persen, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) diangka 4,4-4,56 persen, tingkat kemiskinan diangka 7,4 -7,6 persen, IPM 72,62 - 73,07, dan Ratio GINI akan diturunkan diangka 0,314-0,333.
"Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,15 persen itu, akan coba ditumbuhkan pada konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, investasi, perdagangan (ekspor-impor) dan lainnya," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementrian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat, Pandu Gunadi dalam paparannya mengenai kebijakan dan strategi penyelenggaraan infrastruktur tahun 2024 dijelaskan bahwa terus berkomitmen memenuhi aspek - aspek pembangunan berkelanjutan.
"Jadi untuk menciptakan kota yang layak huni," jelasnya. Kata Pandu, pihaknya terus mengupayakan penyediaan pelayanan air minum, sanitasi, yang layak dan aman. Termasuk didalamnya mengupayakan pemukiman yang layak dan tidak kumuh.
"Kita masuk semua, mulai dari penanganan kawasan industri, kawasan kumuh, cagar budaya, pendidikan, dan lainnya," katanya.
Dia menjelaskan, target 2024 yang harus dicapai diantaranya akses air minum 100 persen, penanganan kawasan kumuh 10.000 Ha, akses sanitasi 90 persen, dan pengelolaan sampah 100 persen.
"Khusus yang kumuh ini, ternyata setelah ditangani tak juga selesai, tumbuh lagi kawasan kumuh lainnya," katanya.
Selain itu, dia juga menyampaikan tahun 2023 ini pihaknya akan mencoba menggandeng lembaga donor seperti CSR, Filantropis, Hibah untuk diajak masuk mengatasi kemiskinan ekstrem.
"Ini yang kita harapkan dukungan dari pemerintah daerah, terutama Kota Jambi bisa mendapatkan. Nantinya perencanaannya bisa sama-sama kita sinkronisasikan," katanya.
Tahun depan, usulan yang masuk ke Jambi diantaranya adalah rehab sekolah madrasah.
"Jadi mungkin kita bisa mulai dari perencanannya, apalagi yang bisa kita sinkronkan, memanfaatkan waktu di tahun 2024," katanya. (ria/akd)
Sekda Hadiri Penandatanganan MoU Antara Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi Dengan Unja
Ketua TP PKK Muarojambi Hadiri Manasik Haji PAUD Se-Kecamatan Sungai Bahar
Mengulas Faktor Resiko Inflamasi Pada Penyakit Jantung, Prodia Gelar Seminar Dokter di Jambi
Siswi SMA 2 Tebo Bicara Tentang Krisis Iklim Di KTT Iklim PBB