Dewan Muarojambi Ingatkan Direktur PDAM Soal Pengelolaan Subsidi

Kamis, 08 Juni 2023 - 22:01:19


Usman Halik
Usman Halik /

Radarjambi.co.id-MUAROJAMBI-Pemkab Muaro Jambi mengeluarkan Subsidi ke PDAM Tirta Muarojambi sebesar Rp. 3 Milyar di tahun 2023 ini.

Subsidi tersebut dicairkan semua oleh Pj Direktur PDAM yang kini sudah menjadi direktur Defenitif Elis Persada sebelum lebaran lalu.

''Ya sudah cair semua, sebelum lebaran idul fitri kemarin,'' tutur Kabag Ekonomi Rambe ketika dikonfirmasi. Rambe menjelaskan, subsidi tersebut semuanya masuk ke rekening PDAM Muarojambi.

''Kami bagian ekonomi hanya admintrasi pencairaanya saja. Uang masuk ke rekening PDAM, begitu juga pengunaannya PDAM yang mengelolahnya,'' ujar Rambe.

Sementara itu, Usman Halik dewan Muarojambi belum mengetahui jika uang subsidi sudah dicairkan. Namun, jika memang sudah dicairkan Usman halik minta direktur yang baru mengunakan uang tersebut sesuai dengan keperuntuhannya.

''Bekerjalah sesuai dengan keperuntuhannya. Kami minta uang tersebut digunakan untuk mendahulukan kerusakan berat,'' ujar Usman Halik, (07/06). Usman mengigatkan Direktur PDAM untuk tidak mengunakan subsidi tersebut membayar hutang PDAM.

''Kami pernah dengar PDAM ada hutang Rp 5 M. Jangan digunakan untuk bayar hutang. Hutan tersebut juga tidak dilaporkan ke dewan dan dewan tidak pernah membahasnya,'' tegas Usman.

Politisi PDIP ini menambahkan, untuk persoalan mesin air seharusnya tidak memiliki kendala lagi, sebab Dewan telah mengangarkan Rp. 500 juta untuk membeli mesin pada 2022 lalu.

''Jangan ada lagi keluhan dari masyarakat terkait pelayanan dengan uang subsidi itu.Kami minta permasalahan PDAM diselesaikan dulu di tempat yang padat penduduk, seperti Jaluko, Mendalo, Sungai duren dan sekitarnya, Tangkit, Talang Duku dan Kumpeh. Itukan bermasalah semua,'' tukas anggota dewan dapil Kumpeh Ulu-Kumpeh Ilir ini.

''Kalau pertangungjawaban uang subsidi itu, tidak sesuai dengan kondisi sekarang Kami akan pertanyakan dan bisa kami bentuk pansus. Sebab, ini kan didalam tanah, susah untuk memantaunya,'' timpal Usman Halik. (akd)