RADARJAMBI.CO.ID – Guna memastikan kesiapan langkah dalam meminimalisasi limbah air mengontaminasi lingkungan, Wali Kota Jambi, Syarif Fasha meninjau langsung lokasi WasteWater Treatment Plant (WWTP)B1 Kota Jambi, di Kecamatan Jambi Timur, Selasa (25/7).
WWTP sendiri adalah sebuah sistem pengolahan air limbah yang secara khusus dirancang untuk mengolah limbah secara fisik, kimia, dan biologi. Hasil dari pengolahan air limbah tersebut memungkinkan untuk dimanfaatkan kembali untuk aktivitas yang lain atau dibuang ke badan air.
Di mana, sistem tersebut akan mengolah air limbah dari aktivitas rumah tangga maupun industri dengan kapasitas dan beban pencemar yang beragam. Sehingga bangunan WWTP cukup kompleks dan membutuhkan lahan yang luas untuk mengolah air limbah yang beragam tersebut.
“WWTP sudah dikatakan selesai dan sudah commissioning atau uji coba. Apakah berfungsi atau tidak. Juga limbah sudah disuplai dari IPAL tinja yang ada di perbatasan Muarojambi,” terang Fasha, usai meninjau lokasi WWTP Kota Jambi.
Hanya saja memang sebut Fasha, saat ini pada proyek nasional ini, hanya tinggal proses penutupan jaringan saja yang belum selesai.
Sehingga kata Fasha, dirinya meminta pihak rekanan, dalam hal ini Waskita dapat segera menyelesaikan pekerjaan tersebut.
“Rekanan berjanji November, kami sudah tekan rekanan melalui kepala balai, dalam waktu dekat segera harus selesai,” tegasnya.
Sebab kata dia, banyak masyarakat yang sudah resah dengan aktivitas pengerjaan jaringan tersebut. “Untuk WWTP nya sudah selesai tidak ada masalah. Dari air limbah pertama RT dan sampai hasil bersih. Nanti 50 persen dibuang ke sungai tidak ada pencemaran. 50 persen lagi dikembalikan ke rumah tangga untuk pencucian, seperti mencuci kendaraan dan lainnya,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jambi, Dibyo S menyebutkan, kegiatan peningkatan pelayanan air limbah domestik melalui penyediaan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) di Kota Jambi dilaksanakan melalui program Metropolitan Sanitation Management Investment Project (MSMIP).
Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD) Kota Jambi memiliki kapasitas 7,500 m3/hari, dengan potens pelayanan mencapai 10.300 Sambungan Rumah (SR). IPALD ini menggunakan teknologi Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR), yaitu teknologi pengolahan limbah secara biologis yang termasuk dalam kelompok attached growth reactor.
“Air limbah domestik yang dihasilkan dari daerah layanan tersebut nantinya akan disalurkan melalui jaringan perpipaan dengan panjang sekitar 40 km menuju Rumah Pompa di Kelurahan Rajawali,” sebutnya.
Selanjutnya air limbah dipompa dan disalurkan menuju IPAL yang berada di Kelurahan Kasang. Air limbah ini akan diolah dan air hasil olahannya akan dibuang ke badan air setelah memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan pemerintah pada tahap awal.
“Pemerintah Pusat melalui kementerian PUPR melaksanakan pembangunan sambungan Rumah (SR) sebanyak 1.000 sambungan yang terdiri dari sambungan komersial dan non komersial,” jelasnya.
Untuk memastikan bahwa pemda dapat mengoperasikan IPAL ini kedepannya, maka dalam pelaksanaan kegiatan MSMIP ini akan dilaksanakan pendampingan operasional kepada calon operator IPAL yang tunjuk oleh Pemerintah Kota Jambi.
“Sehingga harapannya setelah proses serah terima dilaksanakan maka Pemerintah Kota Jambi dapat mengoperasikan IPAL ini secara penuh pada Tahun 2024 sesuai dengan SOP yang ditetapkan,”Pungkasnya. (ria/akd)