Sarolangun menjadi salah saru titik api

Waka Pinto Himbau Masyarakat Stop Membakar Lahan

Rabu, 27 September 2023 - 17:44:59


Waka DPRD Provinsi Jambi Pinto Jayanegara dapil Sarolangun-Merangin
Waka DPRD Provinsi Jambi Pinto Jayanegara dapil Sarolangun-Merangin /

RADARJAMBI.CO.ID-Kebakaran lahan yang terjadi di Provinsi jambi semakin hari semakin meningkat jumlah lahan yang terbakar, begitupun dengan titik hotspot yang juga semakin bertambah.

Faktor cuaca saat ini dengan curah hujan yang rendah serta kemarau yang tidak dapat di hindarkan menjadi salah satu pemicu adanya kebakaran hutan provinsi jambi salah satu nya kabupaten sarolangun. banyak sekali dampak yang merugikan masyarakat

Dengan adanya kebakaran hutan yang terjadi Pinto jayanegara Waka DPRD Provinsi Jambi meminta dan menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat menimbulkan kebakaran hutan seperti membuka lahan dengan bakar.

"Tentunya dengan jumlah kebarakaran lahan dan titik hotspot yang meningkat kita minta kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dengan aktivitas yang bisa memicu kebakaran hutan seperti membuka lahan dengan cara membakar."ucapnya. 

Ditambah Waka Pinto salah satu faktor penyebab kebakaran hutan dan lahan adalah pembersihan kawasan yang dilakukan pemilik atau orang suruhan namun kobaran api tidak dijaga sehingga membesar.

Di sisi lain, penyebabnya juga bisa dimungkinkan kondisi cuaca yang memang tengah panas dan kering akibat kemarau sehingga membuat rumput atau pepohonan mudah terbakar hingga terjadi kebakaran.

"Kondisi itu harus kita waspadai bersama dan jangan sampai langkah pembersihan lahan menjadi bencana serta kondisi cuaca yang panas dan mudah terbakar memunculkan api, semua harus waspada," pesannya. 

Ia juga menambahkan saat ini salah satu program pemerintah seperi Pembukaan Lahan Tanpa Bakar yang bisa di manfaat masyarakat dalam aktivitasnya.

"Program PLTB atau Pembukaan Lahan Tanpa Bakar ini bisa dimanfaakan oleh masyarakat dalam aktivitas nya, jadi masyarakat tidak lagi perlu membakar lahan karna efeknya yang kita takutkan."tutup Pinto. (*) 


Editor: Endang