Kepala BI Jambi Sampaikan PDRB Provinsi Jambi Melambat Dibandingkan Triwulan I 2023

Selasa, 31 Oktober 2023 - 15:39:39


/

RADARJAMBI.CO.ID - Pada triwulan II 2023, PDRB Provinsi Jambi tercatat tumbuh sebesar 4,86% (yoy), melambat dibandingkan triwulan I 2023 yang tercatat tumbuh 5,00% (yoy).

Melambatnya kinerja PDRB Provinsi Jambi dipengaruhi antara lain oleh perlambatan ekonomi global yang menahan permintaan komoditas unggulan, serta belum kembali pulihnya kinerja 2 LU utama.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) provinsi Jambi, Hermanto dalam Forum Ekonomi dan Bisnis Jambi Selasa (31/10/2023) pagi, di ruang Kajang Lako, Kantor BI Jambi memaparkan Jika dilihat berdasarkan Lapangan Usaha, tambah Hermanto, LU Jasa Perusahaan tercatat mengalami pertumbuhan tertinggi, yaitu 15,86% (yoy).

 

“Meningkatnya kinerja LU Jasa Perusahaan didukung meningkatnya permintaan pariwisata dan umrah seiring dengan penghapusan PPKM. Selanjutnya, berdasarkan Kelompok Pengeluaran, permintaan domestik menjadi penopang kinerja PDRB Provinsi Jambi di Tengah tekanan dinamika eksternal. Hal tersebut, tercermin dari kinerja positif Konsumsi RT dan Konsumsi Pemerintah,” jelas Hermanto.

 

Berdasarkan 5 LU utama penopang pertumbuhan ekonomi Jambi, LU Pertanian tercatat terakselerasi didukung oleh terjaganya produktivitas kelapa sawit seiring berakhirnya musim trek.

 

“Sejalan dengan LU Pertanian, LU Konstruksi juga tercatat terakselerasi didukung berlanjutnya berbagai proyek infrastruktur termasuk dimulainya pengerjaan Stadion Pijoan sejalan dengan pola musiman realisasi belanja modal pemerintah yang lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya,” urai Hermanto.

Adapun LU Perdagangan masih menunjukkan tren Pertumbuhan positif didukung oleh terjaganya aktivitas ekonomi domestik.

Sementara itu, cenderung rendahnya harga batubara dan CPO di pasar global menahan kinerja LU Pertambangan dan Industri Pengolahan yang tercatat terkontraksi. Rendahnya harga batubara di pasar internasional disebabkan oleh lambatnya pemulihan ekonomi Tiongkok yang turut menekan permintaan energi.

 

Perkembangan Inflasi Gabungan Kota Jambi dan Kabupaten Bungo

 

Merujuk rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) Badan Pusat Statistik (BPS), secara bulanan IHK gabungan Kota Jambi dan Kabupaten Bungo pada Bulan September 2023 mengalami inflasi sebesar 0,40% (mtm). Capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan Agustus 2023 yang tercatat deflasi sebesar 0,44% (mtm). Nilai tersebut juga lebih tinggi dibandingkan laju inflasi nasional yang mengalami inflasi sebesar 0,19% (mtm).

Berdasarkan realisasi tersebut, inflasi tahunan gabungan Kota Jambi dan Kabupaten Bungo tercatat sebesar 1,70% (yoy) atau menempati peringkat ke 31 dari 34 provinsi (posisi terendah ke-4).

Secara bulanan, inflasi gabungan kota di Provinsi Jambi disumbangkan oleh Kota Jambi dan Kabupaten Bungo yang masing-masing mengalami inflasi 0,41% (mtm) dan 0,35% (mtm). Sejalan dengan hal tersebut, inflasi tahunan gabungan 2 Kota di Provinsi Jambi turut didorong oleh inflasi di Kota Jambi sebesar 1,78% (yoy) yang lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 1,92% (yoy), serta Kabupaten Bungo yang tercatat inflasi sebesar 1,17% (yoy), lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya sebesar 1,93% (yoy).

 

Berdasarkan realisasi tersebut, Kota Jambi dan Kabupaten Bungo masing-masing menempati peringkat ke-79 dan ke-88 dari 90 Kota/Kabupaten penghitungan IHK se-Indonesia.

 

Berdasarkan hasil pemetaan kuadran rerata andil inflasi (mtm) dan frekuensi 10 besar komoditas penyumbang inflasi dalam 3 tahun terakhir, Sebagian besar komoditas yang memberikan andil terbesar dan paling sering muncul menjadi 10 penyumbang inflasi terbesar berasal dari kelompok volatile foods.

Berdasarkan hasil tersebut, perhatian dan sinergi kebijakan pengendalian inflasi perlu diarahkan pada komoditas cabai merah, minyak goreng, angkutan udara, beras, daging ayam ras, dan bawang merah.

Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah

Perkembangan sistem pembayaran nontunai di Provinsi Jambi menunjukkan pertumbuhan yang positif, tercermin dari peningkatan volume transaksi kartu kredit, jumlah user dan merchant QRIS. Selanjutnya, program sembako juga terpantau berjalan baik dicerminkan dari realisasi penyerapan program sembako. Dari sisi pengelolaan uang rupiah, terjadi net inflows pada triwulan III 2023 seiring berlalunya periode HBKN Idul Fitri dan Idul Adha.

Dari sisi nontunai, volume dan nominal transaksi kartu kredit pada triwulan III 2023 tercatat tumbuh masing-masing sebesar 27,16% (yoy) dan 41,06% (yoy), terakselerasi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 22,40% (yoy) dan 33,07% (yoy). Selanjutnya, jumlah merchant dan pengguna QRIS di Jambi terus menunjukkan peningkatan. Pada triwulan III 2023 jumlah merchant QRIS di Jambi tercatat sebanyak 276,7 ribu.

Sementara itu, jumlah pengguna QRIS di Jambi mencapai 446,29 ribu. Selanjutnya, dari sisi penyaluran Bansos, pada triwulan III 2023, program sembako telah diserap oleh 386,58 ribu Keluarga Penerima Manfaat atau dengan realisasi sebesar 96,63% dari target penyaluran bansos.

Sementara itu, dari sisi Pengelolaan Uang Rupiah, jumlah aliran uang masuk (inflows) dan keluar (outflows) masing-masing sebesar Rp1,470 Miliar dan Rp1,334 Miliar atau tumbuh terkontraksi sebesar 22,10% (yoy) dan 12,84% (yoy). Berdasarkan realisasi tersebut, di Provinsi Jambi terjadi net inflows sebesar Rp136,49 Miliar.

 

Perkembangan Keuangan Daerah

Penyaluran kredit perbankan di Provinsi Jambi pada September 2023 terpantau melanjutkan tren perlambatan sejak Mei 2023. Perkembangan penyaluran kredit LU utama di Provinsi Jambi pada September 2023 secara umum mengalami perlambatan. Perlambatan tersebut disebabkan oleh kinerja kredit LU Pertambangan yang terkontraksi 17,92% (yoy).

Berdasarkan jenis penggunaannya, pada September 2023, kredit investasi tercatat tumbuh melambat didorong pertumbuhan negatif pada penyaluran kredit ke LU Pertambangan dan Penggalian. Sementara itu, terkontraksinya Kredit Modal Kerja sejalan dengan perlambatan kredit pada LU Pertanian dan Perdagangan.

Di sisi pendapatan, Secara umum, pagu pendapatan Pemerintah Provinsi Jambi tahun 2023 meningkat sebesar 16,45% (yoy) menjadi 4,91 Triliun dibandingkan pagu 2022 atau meningkat 4,14% dibandingkan realisasi pendapatan di tahun 2022. Pagu Pendapatan Daerah Kota Jambi secara level juga lebih tinggi dibandingkan realisasi pendapatan sebelum pandemi, didorong oleh peningkatan terget Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Berdasarkan komposisinya, rasio kemandirian daerah Pemerintah Provinsi Jambi juga meningkat menjadi sebesar 46,03%, lebih tinggi dibandingkan tahun 2022 serta lebih tinggi dibandingkan periode sebelum pandemi sebesar 36,09%.

Di sisi belanja, pagu belanja Provinsi Jambi terus menunjukkan peningkatan disertai dengan peningkatan upaya optimalisasi penggunaan anggaran belanja tercermin dari meningkatnya komposisi belanja guna keperluan pembangunan infrastruktur dan menurunnya belanja yang bersifat administratif.

Berdasarkan komposisinya, terdapat peningkatan signifikan pada pos belanja tidak terduga sebesar 7.498,30% (yoy) dibandingkan pagu anggaran 2022. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menyiapkan jaring pelindung sosial dan upaya pengendalian inflasi di Provinsi Jambi.

 

Outlook Perekonomian 2023 dan 2024

Pertumbuhan ekonomi global diprakirakan melambat disertai dengan kecendurangan risiko lebih rendah pada tahun 2024. Meningkatnya ketidakpastian global seiring dengan meningkatnya ketegangan geopolitik disertai arus modal dari negara Emerging Market ke Negara Maju mendorong penguatan mata uang dolar AS terhadap berbagai mata uang dunia yang mengakibatkan tetap tingginya inflasi global.

Pertumbuhan ekonomi global diprakirakan melambat disertai dengan kecendurangan risiko lebih rendah pada tahun 2024. Meningkatnya ketidakpastian global seiring dengan meningkatnya ketegangan geopolitik mengakibatkan tetap tingginya inflasi global.

Inflasi yang persistent di AS mendorong kebijakan Fed Funds Rate (FFR) higher for longer yang diikuti peningkatan yield obligasi dan mendorong capital outflow dari negara Emerging Market termasuk Indonesia.

Namun demikian ditengah tantangan dinamika eksternal tersebut, kinerja rupiah cenderung lebih baik dibandingkan negara di Kawasan dan Global. Lebih lanjut, cadangan devisa Indonesia tetap tinggi sebesar 134,9 milyar USD. Setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor di atas standar internasional yaitu 3 bulan impor.

Pertumbuhan Ekonomi triwulan III 2023 diprakirakan termoderasi pada triwulan III 2023, sejalan dengan perlambatan kinerja pada LU Pertanian dan LU Pertambangan (dipengaruhi base effect). Sementara itu, pertumbuhan triwulan IV 2024 diprakirakan tumbuh terakselerasi didukung penyelenggaraan Hari Raya Natal dan Tahun Baru yang mendorrong peningkatan aktivitas ekonomi domestik sesuai dengan pola musimannya.

Pertumbuhan Ekonomi keseluruhan tahun 2023 diprakirakan tumbuh melambat pada rentang 4,05%-4,85%, sejalan dengan perlambatan kinerja pada LU Pertambangan. Sedangkan, mencermati perkembangan dinamika ekonomi global pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi 2024 diproyeksikan tumbuh pada rentang 4,70%-5,20%. (*)